RADARCIREBON.ID– Parade perayaan gelar juara Liverpool di Premier League berubah menjadi tragedi, setelah sebuah minivan menabrak kerumunan suporter dalam parade kemenangan yang digelar Senin (26/5) waktu setempat. Insiden mengerikan ini mengakibatkan puluhan orang terluka, termasuk empat anak-anak.
Dikutip dari laporan WorldNews, sebanyak 27 orang dilarikan ke rumah sakit, dua di antaranya mengalami luka serius. Petugas penyelamat harus bekerja keras mengevakuasi empat orang tiga dewasa dan satu anak yang terjebak di bawah kendaraan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Merseyside Nick Searle mengonfirmasi bahwa 20 korban lainnya mengalami luka ringan dan langsung ditangani di lokasi kejadian.
Baca Juga:Futsal Igornas Kabupaten Cirebon Resmi Dimulai, Segini Jumlah PesertanyaRumor Jose Mourinho Latih Timnas Portugal, Berikut Faktanya!
Pelaku yang mengendarai minivan berusia 53 tahun telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Namun, berdasar pernyataan resmi, insiden ini tidak dikategorikan sebagai tindakan terorisme.
Peristiwa nahas ini terjadi saat ribuan penggemar The Reds memadati jalan-jalan kota Liverpool untuk merayakan keberhasilan klub kesayangan mereka meraih gelar juara liga ke-20 dalam sejarah. Gelar terakhir yang diraih Liverpool pada 2020 tidak sempat dirayakan bersama suporter karena pandemi Covid-19.
Salah satu saksi mata, Harry Rashid menceritakan detik-detik mengerikan saat mobil menerobos kerumunan. “Mobil abu-abu itu tiba-tiba datang dari kanan dan langsung menghantam orang-orang di samping kami, kecepatannya sangat tinggi. Kami hanya mendengar suara seperti pop, pop, pop saat orang-orang terpental dari kap mobil,” ujar Harry Rashid kepada PAMedia.
Tak berhenti di situ, Rashid menambahkan bahwa sekelompok orang sempat mencoba menghentikan mobil dengan memecahkan kaca jendela. Namun, si pengemudi malah kembali menancap gas dan terus melaju menerobos kerumunan yang tersisa.
Pihak berwenang saat ini masih menyelidiki motif di balik tindakan nekat sang pengemudi. Sementara para korban dan keluarganya tengah menerima perawatan dan dukungan. Perayaan yang seharusnya penuh suka cita kini berubah menjadi kenangan kelam yang tak terlupakan bagi Kota Liverpool. (jp)