RADARCIREBON.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi naik pitam kepada oknum suporter Persikas Subang yang mengganggu acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga.
Acara tersebut merupakan helatan ke-9 yang kali ini dihelat di Kabupaten Subang.
Kang Dedi Mulyadi (KDM) ‘ngamuk’ ke oknum pendukung Persikas Subang yang hadir di acara itu.
Baca Juga:Kopi Gunung Aci, Kopi dari Pedalaman Kabupaten Kuningan, Asamnya Lebih BerasaKDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur
Pasalnya, keberadaan mereka telah mengganggu acara yang dihelat dirinya untuk bertemu masyarakat Kabupaten Subang.
Bahkan, suasana haru dalam acara santunan berubah panas, lantaran KDM merasa terganggu dengan yel dan teriakan yang dilontarkan oknum suporter.
Mantan Bupati Purwakarta itu mendadak naik pitam ketika seorang pemuda tiba-tiba berteriak soal Persikas, klub sepak bola asal Subang, di tengah acara yang tengah dalam sesi ditujukan untuk membantu warga tidak mampu.
“Ini bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat!” bentak Dedi dengan nada tinggi seraya menunjuk ke arah kerumunan suporter.
Masih dengan suara keras, dia meminta spanduk bertuliskan Persikas segera diturunkan dan menyayangkan sikap anak muda yang menurutnya tidak tahu tempat dan waktu.
“Ngaku berpendidikan tapi enggak punya otak,” kata KDM dari atas panggung menggunakan pengeras suara.
Dalam kemarahannya, Dedi menyebut bahwa masalah sepak bola bukanlah prioritas dalam kondisi masyarakat yang sedang kesusahan.
Baca Juga:KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan InfrastrukturDisebut Mirip Pendidikan Barak Militer ala KDM, Family Center jadi Model Sangat Penting di Finlandia
Dana pemerintah daerah tidak cukup untuk membiayai klub sepak bola, jika kebutuhan dasar rakyat, seperti pendidikan dan infrastruktur, masih jauh dari kata layak.
“Orang Subang butuh jalan yang baik, sekolah yang baik, bukan Persikas!” kata politikus Partai Gerindra itu lantang di hadapan warga.
Meski emosinya sempat meledak, Dedi kembali melanjutkan kegiatan sosial.
Dia memberikan bantuan langsung kepada seorang ibu yang disebutnya sabar dan ikhlas membesarkan anak-anaknya meski dalam kondisi sulit.