Terpisah, para wakil rakyat di DPRD Kabupaten Cirebon juga ikut geram dengan penambangan di Gunung Kuda. Seperti disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Anton Maulana ST MM. Kata Anton, pihak perusahaan harus bertanggungjawab penuh atas kejadian ini.
Selain itu, kata Anton, pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap kegiatan tambang Galian C tersebut. Sebab, aktivitas pertambangan di Gunung Kuda sudah sangat meresahkan. “Peristiwa longsor di Gunung Kuda itu sudah sering terjadi. Bahkan sampai merenggut nyawa pekerja. Ini menunjukkan ada yang salah dalam sistem keselamatan kerja di sana,” tegas Anton, Jumat (30/5/2025).
Menurutnya, aktivitas tambang Gunung Kuda memang harus dievaluasi secara menyeluruh. DPRD pun akan memanggil perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar dan pihak perusahaan tambang untuk dimintai klarifikasi.
Baca Juga:Haji 2025: Sudah 200 Ribu Lebih Jamaah Indonesia Terima Kartu NusukDapur MBG di Kabupaten Cirebon Bertambah, Kali Ini YSBB Bagi Paket di SMK Ulil Albab
“Ini harus dikaji ulang. Keselamatan pekerja tak bisa ditawar-tawar. Kami mendukung sikap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang tegas bahwa pertambangan di Gunung Kuda ditutup. Saya sepakat kalau aktivitas tambang ini diberhentikan. Daripada terus makan korban jiwa, lebih baik ditutup. Kami di DPRD juga akan keluarkan rekomendasi resmi agar kegiatan tambang itu dihentikan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Dr Sophi Zulfia SH MH mengatakan pihaknya mendukung langkah tegas Pemprov Jawa Barat. Ia menekankan pentingnya keselamatan masyarakat daripada aspek pemasukan daerah.
“Kami mendukung langkah tegas Pemprov Jawa Barat. Tidak boleh ada pembukaan kembali tambang sebelum ada SOP yang ketat dan menjamin keselamatan semua orang. Apalagi ini bukan kejadian pertama. Saya sangat prihatin. Jangan tunggu lebih banyak korban, saatnya pemerintah bersikap tegas,” tegas Sophi di lokasi kejadian.
TERJADI SAAT ADA AKTIVITAS PEKERJA TAMBANG
Peristiwa kemarin (30/5/2025) terjadi saat puluhan pekerja tambang sedang beraktivitas. Menurut Uci Sanusi, warga setempat, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.
Adapun lokasi longsor berada di Blok Cilebak. Itu lokasi yang sama dengan peristiwa longsor sekitar Februari 2025 kemarin. “Ini bukan longsoran dari atas, tapi longsoran sebelumnya yang longsor lagi,” kata Uci Sanusi kepada Radar Cirebon.