Menurut Uci, saat kejadian longsor berlangsung, di area tersebut terdapat puluhan orang yang sedang beraktivitas. Mereka yang berada di area tersebut, mayoritas pekerja tambang. Selain itu, ada juga sopir truk pengangkut tanah, operator alat berat, dan juga warga yang memang biasa beraktivitas di lokasi tambang tersebut. “Kebanyakan sih pekerja dan sopir yang berasal dari luar. Tapi ada jug yang warga sekitar,” katanya.
Sementara itu Koordinator Tim SAR Cirebon Syarief Prabowo mengatakan pihaknya menerima laporan longsor sekitar pukul 11.30 WIB. elain pekerja, kata dia, material longsor juga menimbun sejumlah alat berat dan kendaraan proyek. “Tim SAR Gabungan langsung dikerahkan begitu menerima laporan kejadian. Saat ini proses pencarian masih terus berlangsung,” katanya, sore kemarin.
Syarief mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap sejumlah korban, baik yang luka-luka maupun yang meninggal dunia. Adapun pekerja yang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. “Diperkirakan ada tiga ekskavator dan sejumlah truk yang ikut tertimbun. Kami fokuskan pencarian pada titik-titik terakhir alat berat terlihat,” ujar Syarifef.
Baca Juga:Haji 2025: Sudah 200 Ribu Lebih Jamaah Indonesia Terima Kartu NusukDapur MBG di Kabupaten Cirebon Bertambah, Kali Ini YSBB Bagi Paket di SMK Ulil Albab
Lebih lanjut Syarief mengatakan upaya pencarian terkendala jenis material longsoran yang didominasi batu besar. Hal itu membuat pencarian tidak bisa dilakukan secara manual. Empat unit alat berat pun diturunkan ke lokasi untuk membantu proses evakuasi.
Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni yang meninjau langsung TKP mengatakan korban luka-luka sementara jumlahnya 12 orang dan sudah dibawa ke rumah sakit. “Dua di antaranya telah diperbolehkan pulang,” katanya.
Mantan Kapolres Subang itu mengungkapkan bahwa pihaknya menduga masih ada delapan orang lain yang masih tertimbun longsoran. “Diperkirakan ada delapan lagi yang masih tertimbun. Namun kami masih terus melakukan klarifikasi dan evakuasi untuk korban lainnya,” katanya.
Untuk memudahkan proses identifikasi, kata Sumarni, pihaknya juga turut membuka posko pengaduan dan bantuan untuk keluarga korban. Sementara itu, pemilik tambang yang longsor tersebut saat ini tengah dimintai keterangan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, pihaknya juga membuka kemungkinan adanya pelanggaran pidana terkait kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan lingkungan. “Pemilik tambang sedang kita lakukan penyelidikan dan sudah kita mintai keterangan. Sudah dibawa ke Mapolresta Cirebon,” tandasnya. (sam/awr)