Gunung Kuda, Saksi Kejayaan Kasultanan Cirebon yang Dihancurkan Secara Brutal

gunung kuda saksi kejayaan kesultanan cirebon
Gunung Kuda merupakan saksi sejarah kejayaan Kesultanan Cirebon. Foto: Yuda Sanjaya - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Bagi yang sering melintasi jalan dari Cirebon ke Majalengka via Rajagaluh, pasti melihat gunung yang setengahnya lebih nyaris rata dengan tanah.

Itulah Gunung Kuda. Di tempat ini pula terjadi “Tragedi Jelang Salat Jumat”, minggu lalu. Banyak orang tertimbun longsor tambang galian C tersebut.

Sudah ada 19 orang meninggal dunia akibat tertimbun longsoran. Kemungkinan masih ada 6 orang lagi yang masih belum ditemukan. Masih banyak pula yang menderita luka-luka.

Baca Juga:Agar Pengisian Bateri Lebih Optimal, 90 Persen Hyundai Ioniq 5 Diminta Update ICCUKopi Gunung Aci, Kopi dari Pedalaman Kabupaten Kuningan, Asamnya Lebih Berasa

Gunung Kuda memang digali secara brutal dan ugal-ugalan. Berkali-kali longsor dan memakan korban jiwa. Tapi, galian C tersebut tidak pernah berhenti operasi. Entah setelah tragedi ini, apakah tetap diizinkan beroperasi untuk tetap beroperasi?

Galian ini juga menjadi musuh para pengguna jalan Cirebon – Rajagaluh. Ceceran tanah dari truk tersebut mengotori jalan raya itu, hampir setiap hari.

Jika kepanasan, ceceran galian itu keras membatu. Sedangkan kalau kehujanan, sisa material yang berserakan membuat jalan menjadi sangat licin.

Yang bikin kacaunya lagi, truk pengangkut material itu banyak yang mengabaikan keselamatan para pengguna jalan. Di antaranya truk-truk tersebut tampak terbuka. Jika ada tutup, sepertinya hanya formalitas dan ala kadarnya saja.

Padalal dalam catatan sejarah terungkap, jika gunung terus digali dan bakal rata dengan tanah tersebut, merupakan saksi kejayaan Kesultanan Cirebon.

Gunung Kuda juga menjadi lambang kejayaan Kesultanan yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Sebab, Gunung Kuda merupakan tempat paling penting dalam penaklukan Rajagaluh pada tahun 1479.

Bagi Cirebon, penaklukan Rajagaluh merupakan salah satu peristiwa penting. Bukan saja karena ekspansi kekuasaan Kasultanan Cirebon, tapi dalam upaya penyebaran Islam di Tatar Pasundan.

Baca Juga:KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan InfrastrukturKDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur

Ketika itu Gunung Kuda menjadi lokasi strategis. Bukan itu saja, juga menjelma menjadi lambang kejayaan, kekuatan spiritual, dan kemenangan politik Kesultanan Cirebon.

Sultan Cirebon, Sunan Gunung Jati, pada tahun 1479, mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Rajagaluh. Kerajaan ini terletak di wilayah yang kini dikenal sebagai Majalengka.

Ketika itu, Rajagaluh masih memegang teguh ajaran Hindu-Buddha. Bahkan menjadi salah satu penghalang utama dalam penyebaran Islam dan konsolidasi kekuasaan Cirebon di Jawa Barat.

0 Komentar