Korban Gunung Kuda Belum Ditemukan, Keluarga: Tak Ada Empati dari Perusahaan, Gak Ada yang ke Rumah

korban gunung kuda belum ditemukan keluarga kecewa perusahaan
Caption: Jono (kiri) dan Mu\'in, keluarga Heri Santono, salah satu korban Gunung Kuda yang belum ditemukan. Mereka mengaku kecewa dengan pihak perusahaan yang tak menyambangi keluarga yang tengah berduka. Foto: samsul huda-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Hingga hari ketiga pada Minggu (1/6/2025), masih 6 korban longsor di area tambang Gunung Kuda, belum ditemukan. Salah satunya adalah Heri Santono (63), warga Blok Gambir, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang.

Heri adalah salah satu korban yang belum ditemukan sejak longsor yang terjadi pada Jumat (30/5/2025). Ia bekerja sebagai sopir dump truck di Al Azhariyah, perusahaan yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi tempatnya menggantungkan hidup.

“Sampai hari ini belum ada perwakilan perusahaan yang datang ke rumah. Kami kecewa. Kakak saya sudah lama kerja di situ, tapi tidak ada empati dari pihak perusahaan,” ujar Jono (43), adik kandung Heri saat ditemui di Desa Cipanas, Minggu (1/6/2025).

Baca Juga:Gunung Kuda Resmi Ditutup: 14 Orang Meninggal, 8 Lagi Diduga Masih TertimbunBupati Cirebon Sepakat Tutup Total Gunung Kuda, Siap Bantu Perawatan Korban Luka

Perlu diketahui, Heri meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Anak sulungnya telah menikah, sementara dua lainnya sudah lulus SMA dan belum punya pekerjaan tetap. “Kami sekeluarga menuntut perusahaan bertanggung jawab. Ini bukan sekadar musibah, tapi ini bentuk kelalaian perusahaan,” tegasnya.

Cerita mengenai Heri Santono, juga disampaikan oleh Mu’in, sang menantu. Ia mengaku tak memiliki firasat buruk, tapi ada kejanggalan yang kini jadi kenangan terakhir. “Biasanya bapak tidak mau makan makanan dari luar, alasannya buang-buang uang. Tapi malam Jumat sebelum kejadian longsor, semua keluarga kumpul dan makan bancakan seafood. Di situ bapak ikut makan bersama keluarga,” kata Mu’in dengan mata berkaca-kaca, mengenang pertemuan terakhir dengan mertuanya.

Ia juga mengaku kecewa karena pencarian dihentikan. Keluarga meyakini, jika pencarian terus dilakukan, jenazah Heri mungkin sudah ditemukan. “Tapi karena ada faktor alam. Itu yang kemungkinan pencarian korban terhenti,” imbuhnya.

Tak hanya Heri, keponakannya yang bernama Rion Firmansyah, warga Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, juga menjadi korban. Rion adalah operator excavator di lokasi tambang yang sama.

Terpisah, korban lain yang belum ditemukan adalah Muniah alias Iis, perempuan paruh baya asal Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Iis merupakan penjual makanan dan minuman keliling yang biasa berjualan di area tambang Gunung Kuda. Saat insiden berlangsung, Iis diduga keras sedang berada di sana.

0 Komentar