Pengusaha Gunung Kuda Bandel: Ngeruk Terus Meski Dilarang, Kini Jadi Tersangka

polresta cirebon tetapkan pengusaha tersangka gunung kuda
Caption: Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni memimpin konforensi pers terkait penetapan sekaligus penahanan tersangka Gunung Kuda. Foto: khoirul anwarudin-radar cirebon.
0 Komentar

DIHENTIKAN SEMENTARA

Sementara itu, proses pencarian korban longsor di area tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, terpaksa dihentikan lebih cepat. Faktor longsor susulan yang terus berulang menjadi alasannya.

Dandim 0620 Kabupaten Cirebon Letkol Inf M Yusron menyatakan bahwa hingga Minggu (1/6/2025) sudah terjadi 5 kali guguran material.

Menurutnya, kondisi tanah yang labil membuat tim harus ekstra hati-hati agar personel yang dikerahkan di lokasi tetap aman saat menjalankan tugas.

Baca Juga:Gunung Kuda Resmi Ditutup: 14 Orang Meninggal, 8 Lagi Diduga Masih TertimbunBupati Cirebon Sepakat Tutup Total Gunung Kuda, Siap Bantu Perawatan Korban Luka

“Hari ini kita menemukan 2 jenazah. Total yang sudah ditemukan 19 jenazah sejak hari pertama,” katanya.

Yusron menambahkan, penghentian pencarian korban dikarenakan situasi di lokasi yang mengkhawatirkan dan berbahaya bagi petugas. Menurutnya, hasil dari kajian tim inspektur pertambangan Kementerian ESDM, pencarian korban di lokasi rawan longsor memang memerlukan alat khusus.

“Alat ini yang akan mendeteksi adanya pergerakan tanah. Kita juga bekerja butuh keamanan,” tuturnya.

Sebagai informasi, korban yang ditemukan pada hari ketiga pencarian adalah Nalo Sanjaya (53). Warga Desa Kedondong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, itu ditemukan pada pukul 10.41 WIB.

Kemudian korban kedua Wahyu Galih (34), warga Cipanas, Kecamatan Dukupuntang. Galih ditemukan dan dievakuasi pada pukul 13.41 WIB. Dengan demikian, diperkirakan masih ada enam korban yang belum ditemukan.

Adapun pencarian korban melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan sejumlah relawan. (awr/den)

0 Komentar