Meski Italia tak pernah kehabisan talenta-talenta hebat dari masa ke masa, Baggio tak lekang di hati pencintan sepak bola Italia.
Jika Brasil memiliki Pele, Argentina punya Maradona atau Lionel Messi, Belanda ada Johan Cruyff, Prancis punya Michel Platini, atau Portugal punya Cristiano Ronaldo, Italia dengan bangga mengatakan: “Kami punya Roberto Baggio!”
Ya, sebegitu cintanya Italia kepada Il Divin Codino.Dalam satu dekade silam, jurnalis La Gazzetta dello Sport memilih Gianni Rivera sebagai pesepak bola Italia terbaik sepanjang masa.
Baca Juga:Agar Pengisian Bateri Lebih Optimal, 90 Persen Hyundai Ioniq 5 Diminta Update ICCUKopi Gunung Aci, Kopi dari Pedalaman Kabupaten Kuningan, Asamnya Lebih Berasa
Namun, dalam jajak pendapat pembaca Gazzetta, justru Roberto Baggio dianggap yang terbaik. Hal itu membuktikan bahwa Baggio lah yg ada di hati penggemar.
Sebagai fantasista, pamor dan kualitas Baggio tak kalah dari pendahulunya. Misalnya Rivera atau Sandro Mazzola, hingga era Alessandro Del Piero, Francesco Totti dan Andrea Pirlo.
Bahkan untuk sebagian orang, Baggio mungkin lebih baik dibanding semua. Kegeniusannya diakui dunia. Terlalu panjang kalau harus mengisahkan perjalanan hidup Baggio.
Satu hal yang pasti, dengan hanya membaca kisahnya, para tifosi pun sudah bisa membayangkan kehebatan dan kharismatik seorang Baggio.
Bayangkan! Cedera parah di puncak karier. Kemudian dikritik, dihujat dan dicap pengkhianat. Dia pun dijadikan kambing hitam. Bahkan dianaktirikan pelatih sendiri.
Banyak lika-liku hidup Baggio yang tak dimiliki pemain lain. Tapi, kedamaian spiritual membuatnya bisa melewati semua rintangan nan berat itu.
Meski karier di beberapa klub tak selalu berakhir baik, Baggio tetap dikenang dan disayang. Tanyakan kepada tifosi Vicenza, Fiorentina, Juventus, Milan, Bologna, Inter, apalagi Brescia.
Baca Juga:KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan InfrastrukturKDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur
Tanyakan pula kepada banyak pemain yg berguru dari sang maestro. Termasuk Del Piero dan Pirlo. Rivera dan legenda Brasil, Zico, pun menggambarkan Baggio sebagai “salah satu pesepak bola terbesar dalam sejarah Italia”.
Pep Guardiola menganggap Baggio pemain terbaik yg pernah main bersamanya. Arrigo Sacchi menilai Baggio sebagai: “kreativitas, bakat, intuisi, dan harmoni.”
Pada akhirnya, hingga sepasang sepatu Diadora-nya tergantung rapi, Baggio tetap dikenal sebagai legenda besar Italia. Bahkan bisa jadi yang terbesar. Dia masih jadi salah satu pesepak bola paling dicintai Italia sampai detik ini.