Tak Disangka, Ternyata Pesepakbola Ini Pernah Dijuluki Pemain Terburuk, Berjaya Bersama Arsenal

kisah dennis bergkamp
Kisah Dennis Bergkamp, legenda Arsenal dan Belanda. Foto: Official Dennis Bergkamp - radarcirebon.oc
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Mengulas pesepakbola asal Belanda, Dennis Bergkamp memang menarik. Kariernya penuh liku, pasang surut dan naik turun.

Di Italia dia pernah dijuluki “Bergkamp Della Settimana” atau Bergkamp Minggu ini. Hal tersebut merupakan julukan media Italia untuk penampilan terburuk pemain dalam satu pekan.

Julukan tersebut merupakan pengembangan dari julukan asli “L’asino della settimana” yang berarti “Keledai dari minggu ini”.

Baca Juga:Agar Pengisian Bateri Lebih Optimal, 90 Persen Hyundai Ioniq 5 Diminta Update ICCUKopi Gunung Aci, Kopi dari Pedalaman Kabupaten Kuningan, Asamnya Lebih Berasa

Julukan itu dulunya untuk pemain dengan penampilan terburuk. Nah, sebutan “Bergkamp della settimana” muncul karena penampilan Dennis Bergkamp yang mengecewakan dalam beberapa pertandingan.

Ada unggahan menarik dari akun Roman Serie A Podcast. Unggahan di media sosial “X” tersebut mengulas tentang karier Dennis Bergkamp, seorang pesepak bola Belanda.

Akun tersebut mengunggah dengan judul yang sangat menarik: “Nestapa Dennis Bergkamp di Italia”. Dia talenta terbaik Belanda. Sosok ini juga dikagumi Johan Cruyff dan akhirnya menjadi bintang besar ketika di Arsenal Inggris.

Karir Dennis Bergkamp dimulai di Ajax, Amsterdam, Belanda. Kemudian dia tertatih-tatih di klub Inter Milan, Italia. Pada akhirnya lalu berkibar bersama Arsenal di Liga Inggris.

Mulanya Bergkamp mencoba mengais asa di Liga Italia. Namun cita-citanya kandas. Namun demikian Bergkamp merupakan idola baru ketika sukses membawa Ajax juara Eredivisie hingga Piala UEFA.

Banyak mata tertuju kepadanya. Barcelona, Real Madrid, AC Milan, Juventus, hingga Inter.

Bakatnya memang luar biasa. Teknik ciamik, visi permainan tajam, dan kemampuan cetak gol yg elegan.

Baca Juga:KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan InfrastrukturKDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur

Cruyff mendorong Bergkamp untuk pindah ke Barcelona dan menolak Real Madrid. Namun, dia mempunyai mimpi lain. Bermain di Serie A, liga terbaik dunia, ketika itu.

Hal itu dipengaruhi oleh karir cemerlang trio Belanda di Milan, khususnya Marco van Basten, begitu menggoda Bergkamp. Saran dari Cruyff pun diabaikannya.

Milan tak terlalu ngebet meminangnya. Apalagi, masih ada Van Basten di sana. Di Juve, ada Roby Baggio, Gianluca Vialli, Fabrizio Ravanelli, sampai sang wonderkid Alessandro Del Piero.

Bergkamp pun mencoret dua klub itu dari daftar. Tersisa satu tim yang paling berminat, Inter! Inter ketika itu berjanji akan menjadikan Bergkamp pusat permainan. Dia diboyong 7,1 juta Euro, sepaket dengan rekannya di Ajax, Wim Jonk.

0 Komentar