RADARCIREBON.ID – Masyarakat Kota Cirebon diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi merebaknya wabah demam berdarah dengue (DBD).
Pasalnya, kasus DBD mulai menyerang sejumlah warga, sehingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon mulai secara intensif melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan pemukiman.
Indikasi meningkatnya kasus DBD ditandai dengan pelaksanaan fogging yang dilakukan Dinkes di beberapa rumah warga.
Baca Juga:Kejagung Sebutkan Alasan Pemeriksaan Dirut Sritex Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pemberian KreditRUPTL Terbaru Berpotensi Ciptakan 91 Persen Green Jobs
Setiap kali dilakukan fogging, umumnya di lokasi tersebut ditemukan kasus DBD.
Pantauan Radar di Jalan Siliwangi, tepatnya di RW 02 Syekh Magelung pada Selasa (3/6), tampak petugas fogging yang didampingi kader Posyandu melakukan pengasapan ke sejumlah rumah warga.
Tidak lama kemudian, petugas juga terlihat memasuki gang-gang kecil di permukiman warga untuk menyemprotkan insektisida.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr.Sulfianty Irfan, saat dikonfirmasi Radar, membenarkan kegiatan fogging tersebut.
“Ya, benar. Fogging dilakukan di wilayah Pamitran,” ujar Sulfi.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan fogging dilakukan karena di wilayah tersebut terdapat warga yang positif terkena DBD.
Namun, ia bersyukur karena tidak ada korban jiwa akibat penyakit tersebut.
“Alhamdulillah, tidak ada yang meninggal dunia,” tambahnya.
Sulfi menegaskan bahwa fogging tidak dilakukan sembarangan.
Baca Juga:Forkopimda Kota Cirebon Sidak Galian C di ArgasunyaBMKG Catat 118 Gempa Bumi Terjadi di Jawa Barat pada Mei 2025, Masyarakat Diminta Waspada
Tindakan ini hanya dilakukan jika ditemukan kasus positif DBD di suatu wilayah.
Ia juga menekankan bahwa yang jauh lebih penting dari sekadar fogging adalah kesadaran masyarakat dalam menerapkan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
“PSN lebih efektif dalam mencegah DBD. Caranya dengan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah air atau barang bekas agar tidak menjadi tempat genangan, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan,” jelas Sulfi.
Ia juga mengingatkan bahwa genangan air, sekecil apa pun, dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebab DBD. (abd)