Hijaukan Bukit, Teguhkan Pangan: Windusari Jadi Contoh Desa Mandiri

Bubud Sihabudin/radar kuningan 
KERJA SAMA: Pemerintah Desa Windusari, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan kerja sama dengan BUMDes Karya Ganda dan DPD Gema Jabar Hejo Kabupaten Kuningan, dalam memperkuat ketahanan pangan. 
0 Komentar

RADARCIREBON.ID– Upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan terus digalakkan Pemerintah Desa Windusari, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan. Kali ini, melalui kerja sama antara BUMDes Karya Ganda dan DPD Gema Jabar Hejo Kabupaten Kuningan, dilakukan kegiatan penanaman jagung, buah naga, serta pohon tegakan di kawasan Bukit Putri, Rabu (28/5/2025).

Kepala Desa Windusari Kodiman, menjelaskan bahwa program penanaman buah naga dan jagung telah dimulai sejak 2022 dan berhasil panen buah naga sebanyak 2 ton. Di tahun 2025 ini, pihak desa mencanangkan perluasan lahan tanam lebih dari 1 hektare sebagai bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.

“Windusari sempat mengalami kekurangan air baku pada tahun 2022. Saat itu kami mendapat suplai air dari UPT Damkar untuk mendukung program Pamsimas. Kini kami mulai memelihara sumber mata air di Bukit Gunung Putri sebagai sumber utama air baku bagi warga,” ujar Kodiman.

Baca Juga:2 Perkawinan Snouck Hurgronje dengan Wanita Sunda, Diakui Anaknya yang Tinggal di BelandaRaden Joesoef Anak Snouck Hurgronje Pernah jadi Polisi di Cirebon

Sebagai wujud komitmen menjaga keberlanjutan air bersih, Pemdes Windusari bersama Gema Jabar Hejo dan para relawan lingkungan melakukan penanaman 200 bibit pohon tegakan di sekitar sumber mata air. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat vegetasi kawasan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Ketua DPD Gema Jabar Hejo Kuningan Daeng Ali, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari misi ganda: ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Ia menilai potensi Windusari sangat luar biasa—baik dari sisi alam maupun kekuatan sosial masyarakatnya.

“Ini bisa menjadi model desa yang mandiri secara pangan sekaligus mampu menjaga alamnya. Apa yang dilakukan BUMDes dan masyarakat patut diapresiasi,” ucapnya.

Apresiasi juga datang dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan. Kepala Dinas Wahyu Hidayah melalui Kabid Hortikultura Andi, menilai langkah kolaboratif antara desa dan organisasi masyarakat ini patut dijadikan contoh bagi desa-desa lain.

“Program seperti ini sejalan dengan semangat otonomi desa dan pengelolaan sumber daya lokal berkelanjutan. Kami siap mendukung melalui bantuan teknis, pendampingan, dan fasilitasi pengembangan hortikultura,” tutur Andi.

Pemerintah daerah juga meyakini bahwa selain berdampak terhadap ketahanan pangan, kegiatan ini akan membantu mencegah krisis air dan menjaga ekosistem daerah aliran sungai (DAS) di wilayah selatan Kuningan. Program serupa bahkan sedang dijajaki untuk direplikasi di desa-desa lain dengan potensi sejenis. (bud)

0 Komentar