Bahaya Gempa di Cirebon: Ancaman Senyap di Tanah Keraton

Ilustrasi
Potensi gempa di Cirebon: Sesar Baribis Segmen 1. Foto: Istimewa.
0 Komentar

Sebagai perbandingan, kota-kota lain seperti Kyoto di Jepang atau Kathmandu di Nepal telah berhasil menerapkan program pelatihan masyarakat dan retrofitting bangunan bersejarah agar lebih tahan gempa, termasuk penggunaan sistem peredam kejut dan rekayasa struktur ringan.

Pelajaran dari kedua kota tersebut dapat diterapkan di Cirebon, terutama pada bangunan warisan budaya seperti Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan. Bangunan keraton yang menjadi pusat budaya dan sejarah Cirebon perlu diberikan perlakuan khusus, seperti penguatan struktur kayu, penggunaan sambungan fleksibel pada dinding dan atap, serta pemasangan isolator seismik yang sesuai dengan kondisi bangunan tradisional.

Selain perlindungan fisik, masyarakat sekitar keraton juga perlu diberikan edukasi tentang prosedur evakuasi dan rencana tanggap darurat agar kebudayaan yang melekat pada keraton tidak hilang akibat bencana. Dengan demikian, upaya mitigasi di Cirebon tidak hanya melindungi keselamatan fisik masyarakat, tetapi juga menjaga warisan budaya yang menjadi kebanggaan daerah ini. (*)

*Penulis adalah Mahasiswa Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung

0 Komentar