“Untuk penataan jaringan trayek dan perluasan wilayah, kami akan bersama-sama menghadap Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Melihat kondisi riil di lapangan dan perhitungan biaya operasional, saat ini kami hanya mampu mengoperasikan tiga unit BRT,” ungkap Andi.
Rencana perluasan operasional BRT Trans Cirebon ke wilayah aglomerasi Cirebon Raya mendapat dukungan penuh dari DPRD Kota Cirebon. Namun, agar perluasan trayek berjalan optimal dan tidak membebani keuangan daerah, diperlukan kajian komprehensif serta kerja sama lintas daerah.
Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Imam Yahya, S.Fil.I M.Si menyatakan bahwa operasional BRT saat ini masih sangat bergantung pada subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca Juga:Ahfas Faishal: Dari Cirebon Menuju Panggung Nasional dan Digital GlobalModal Awal: Rp3 Miliar untuk Setiap Koperasi Desa Merah Putih
Karena itu, menurutnya, dibutuhkan strategi agar sektor transportasi ini dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa terus-menerus mengandalkan anggaran pemerintah. Ia pun menaruh harapan besar kepada Dishub dan PD Pembangunan dalam meningkatkan pengoperasian BRT Trans Cirebon.
“Kami optimis Dishub, yang bekerja sama dengan PD Pembangunan, mampu meningkatkan pengoperasian BRT Trans Cirebon secara optimal. Untuk itu, diperlukan kajian mendalam, termasuk mengenai perluasan trayek ke wilayah aglomerasi dan potensi yang dimilikinya,” tandasnya. (cep)