RADARCIREBON.ID- Pemerintah telah menutup total kawasan tambang galian C Gunung Kuda. Terutama untuk aktivitas pertambangan yang telah lama menjadi tumpuan hidup bagi sebagian masyarakat yang berada di sekitarnya.
Penutupan tersebut dilakulan usai insiden longsor yang menewaskan 21 orang dan melukai 11 lainnya. Selain itu, masih terdapat 4 orang lagi yang hingga saat ini masih dinyatakan hilang.
Kuwu Cipanas, kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Maman Sudirman, mengungkapkan bahwa sebagian warganya terdampak atas penutupan area galian C Gunung Kuda. Pasalnya, mereka selama ini telah menggantungkan hidupnya dari sektor tambang batu alam. “Terdampak karena selama ini sebagian warga kami bekerja di area tambang Gunung Kuda, yang masuk wilayah Desa Cipanas,” kata Maman kepada Radar Cirebon, Selasa (10/6/2025).
Baca Juga:Barak Militer Jalan Terus, KDM: Tak Menyeramkan seperti yang Digambarkan OrangHaji 2025 Tuntas, Ini Jadwal Kepulangan Jamaah Indonesia
Untuk yang sehari-hari bekerja di area tambang Gunung Kuda saja, kata Maman, jumlah warga yang bekerja di sana mencapai lebih dari 90 orang. Selain itu, terdapat pula sejumlah warga yang bekerja sebagai pengrajin batu alam di pabrik pengolahan yang berada di sekitar Kecamatan Dukupuntang.
“Untuk yang bekerja di area tambang Gunung Kuda saja ada lebih dari 90 orang. Otomatis, mereka juga menjadi tulang punggung untuk keluarganya. Lalu, untuk yang bekerja di pabrik pengolahan batu alam juga terancam,” katanya.
Maman menyebut bahwa warga kini mulai merasakan dampak dari penutupan tersebut. Pemerintah Desa Cipanas pun tidak bisa berbuat banyak. sejauh ini hanya menyarankan alih profesi untuk warga yang kehilangan pekerjaan tersebut.
“Kalau asalnya kan warga sini itu adalah petani. Setelah beroperasinya tambang secara masal dan juga mulai banyak pabrik-pabrik pengolahan batu alam, banyak warga yang beralih ke tambang. Karena kan dapat duitnya cepat, bisa harian,” ujarnya.
“Nah sekarang ditutup. Paling untuk sementara kami menyarankan mereka untuk kembali ke pertanian. Karena memang setelah banyak yang ke tambang itu, di pertanian banyak yang kekurangan tenaga,” sambung Maman.
Namun lebih daripada itu, Maman berharap ada perhatian dari pemerintah, entah dari Pemerintah Kabupatan Cirebon, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga pusat untuk membantu permasalahan yang dialami pekerja yang terdampak dari penutupan Gunung Kuda.