Strategi meningkatkan probabilitas Bank Mandiri Taspen ke depan akan memastikan net interest margin melalui penerapan smart pricing pada penyaluran kredit secara selektif perwilayah dan juga prioritas bisnis. Disisi pendanaan, Bank Mandiri Taspen juga fokus pada perbaikan struktur dana dengan mendorong akuisisi dana ritel yang memiliki cost of fund yang rendah serta pengelolaan dana wholesale funding yang lebih terukur dengan fokus pada pertumbuhan jumlah nasabah. “Dengan kekuatan base yang kami miliki kami optimis bisa mengakselerasi di bisnis landing dan dapat memperbaiki struktur pendanaan sehingga net income dipastikan semakin meningkat,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas, Silva Halim mengatakan pada tahap pertama, obligasi senilai Rp1,5 triliun akan diterbitkan pada Juli 2025. Tahap berikutnya, dengan nilai yang sama yakni Rp1,5 triliun, direncanakan terbit pada April 2026. Tahapan penerbitan akan dimulai dengan periode bookbuilding pada 11-18 Juni 2025. Masa penawaran umum obligasi PUB II Tahap I akan berlangsung pada 1 Juli 2025, dengan penjatahan pada 2 Juli dan penyelesaian pembayaran dari investor pada 3 Juli 2025. Distribusi obligasi 4 Juli, dan pencatatan di BEI pada 7 Juli 2025. Dalam penerbitan PUB II Tahap I ini, Bank Mandiri Taspen didukung oleh sejumlah jasa profesi penunjang. Melalui penerbitan ini, Bank Mandiri Taspen berharap dapat terus mendorong inklusi keuangan dan memperkuat posisinya sebagai mitra strategis para pensiunan dalam membangun masa depan yang produktif dan sejahtera.
“Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan indikasi kupon 6,30 persen hingga 7,00 persen. Sementara, Seri B dengan tenor lima tahun dan indikasi kupon 6,40 persen hingga 7,10 persen,” tukasnya. (apr/opl)