Gua Batu Cermin, Koleksi Fosil Purba dari Perut Bumi Labuan Bajo, Menarik Untuk Dikunjungi

gua batu cermin labuan bajo
Gua Batu Cermin merupakan salah satu destinasi wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Foto: Yuda Sanjaya - radarcirebon.id
0 Komentar

Hal itu menyebabkan gempa tektonik besar di Lempeng Indo-Australia, di bawah Busur Sunda-Banda. Peristiwa itu terjadi 50 juta tahun silam.

Soal temuan Theodore Verhoven itu, pernah dikutip dalam laporan penelitian Riza Rahardiawan dan Catur Purwanto. Mereka berasal dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

Setelah menikmati aneka fosil kehidupan bawah laut di ruang utama, kemudian beranjak ke ruang lain. Ruang inilah yang menjadi alasan utama dari nama gua ini. Ruangan ini memang mirip cermin.

Baca Juga:Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 TriliunPelaku Kasus RPTK di Kemnaker Mangkir Dari Panggilan KPK, Ini Alasannya

Lagi-lagi pengunjung harus berjuang merunduk untuk menuju sebuah ruang luas yang menjadi keistimewaan dari gua ini.

Terdapat bias sinar matahari yang masuk dari sebuah celah besar dan sangat tinggi. Sinar itu menerobos masuk sehingga membuat suasana di dalam gua menjadi terang.

Pendaran sinar matahari yang masuk ke dalam gua begitu indah dan menarik untuk dijadikan latar berfoto.

Bila terkena dinding batu-batu stalaktit dan stalagmit akan tampak seperti berkilauan dan memantul, persis seperti sebuah cermin. Ini disebabkan oleh karakternya yang berupa batu karang purba serta berpori.

Batuan jenis ini bagus untuk memantulkan sinar dan kurang baik untuk memantulkan suara atau terjadinya resonansi. Karena itu, sekeras apa pun kita berteriak di ruang ini, tidak akan menciptakan gema.

Mantan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo pernah berwisata ke perut bumi Labuan Bajo ini, pada 11 Juli 2019 lalu.

Usai kunjungan itulah Presiden meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menata kawasan Gua Batu Cermin.

Baca Juga:

Kawasan itu sebagai penunjang Labuan Bajo, satu di antara lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) berkategori superprioritas.

Kemudian, pemerintah membangun ruang terbuka atau amphitheatre di halaman luar gua, jalur baru berbentuk trekking point menuju gua, dan membangun kantor pengelola.

Juga membuat bangunan penjualan tiket masuk yang baru, kafe dan kantin, serta memperluas area parkir.

Pekerjaan infrastruktur itu, termasuk menata sistem sanitasi, penataan kawasan, jalan, penyediaan air bersih, dan perbaikan hunian warga, menelan anggaran APBN sebesar Rp27,5 miliar.

0 Komentar