Pelayanan Haji 2025 Dikritik, Terkait Apa Saja?

pelayanan haji 2025 dikritik
Menag Nasaruddin Umar saat melepas jamaah haji yang akan pulang ke Tanah Air pada Rabu lalu (11/6/2025). Foto: kemenag-radar cirebon.
0 Komentar

KETERLAMBATAN PENERBANGAN

Sementara itu, Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI Tahun 2025, Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan keprihatinannya terkait keterlambatan penerbangan yang dialami oleh jamaah haji Indonesia saat proses kepulangan dari Arab Saudi ke Tanah Air.

Keterlambatan itu dilaporkan terjadi pada maskapai Saudi Arabian Airlines di tahap awal pemulangan jamaah di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. “Kepulangan di tahap awal sudah ada masalah, ada keterlambatan dari Saudi Airlines. Kemungkinan maskapai Garuda juga nanti akan mengalami hal yang sama,” kata Cucun saat berada di Sektor 7, Makkah, Arab Saudi, Kamis (12/6/2025).

Ia menyesalkan adanya jamaah yang harus menunggu hingga enam jam di bandara tanpa pendampingan dan perhatian dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Ia menekankan pentingnya skenario darurat yang harus disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja (Daker) Jeddah untuk mengantisipasi situasi serupa ke depan.

Baca Juga:PLTB Pertama di Jawa Dibangun di Kabupaten Cirebon, Jigus: Bermanfaat untuk MasyarakatGaji Wakil Tuhan Naik 280 Persen, Rumdin Menyusul

“Jangan sampai jamaah menunggu enam jam di bandara tanpa ada makanan. Mereka bisa kelaparan. Ini harus diprediksi dan diantisipasi. Kepala Daerah Kerja di Jeddah harus siap dengan skema darurat,” tegas Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB itu di Parlementaria.

Cucun juga meminta ada komunikasi yang lebih intensif antara pihak PPIH bidang transportasi dengan maskapai penerbangan untuk memastikan jadwal kepulangan jamaah haji berjalan lancar tanpa hambatan yang merugikan jemaah. “Kalau bisa tidak ada delay-delay lagi. Pihak Daker Jeddah dan PPIH transportasi harus betul-betul menjaga komunikasi dengan maskapai, supaya jemaah bisa pulang dengan nyaman dan tepat waktu,” imbuhnya.

Sebagai informasi, proses pemulangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Air sudah dimulai sejak Selasa (11/6/2025) dan dijadwalkan berlangsung hingga akhir Juli 2025. Kloter-kloter awal diberangkatkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan King Abdul Aziz Jeddah secara bertahap menuju berbagai embarkasi di Indonesia.

Sementara itu, Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI lainnya, dr Edy Wuryanto, menyoroti ketimpangan jumlah tenaga kesehatan Indonesia yang bertugas di Arab Saudi selama musim haji. Menurutnya, jumlah petugas medis yang tersedia saat ini tidak sebanding dengan jumlah jamaah haji Indonesia yang mencapai lebih dari 221.000 orang.

0 Komentar