Jamaah Haji Diminta Segera Periksa Jika Ada Gejala Sakit

jamaah haji diminta periksa jika ada gejala sakit
Para jamaah haji Kloter Pertama Embarkasi Kertajati (KJT) tiba di Asrama Haji Indramayu, Jumat malam (13/6/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Foto: burhannudin-radar indramayu.
0 Komentar

Imran mengimbau jemaah untuk selalu menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke tanah air. “Keluarga Bapak/Ibu sudah menunggu di tanah air.Tentunya mereka berharap dalam keadaan yang sehat,” katanya, dilansir dari rilis resmi Kementerian Agama.

CUACA DI TANAH SUCI KIAN EKSTREM

Sementara itu, Tanah Suci Makkah dan Madinah kini sedang memasuki masa puncak musim panas. Sebagian jamaah haji masih melanjutkan perjalanan ibadahnya di tanah suci, baik Makkah maupun Madinah. Jamaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca yang mencapai 47 derajat celcius.

“Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah,” paparnya.

Baca Juga:Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 TriliunMenteri LH dan Tim ke TPA Kopiluhur Kota Cirebon: Pasang Plang sebagai Warning, Kenapa?

Panasnya cuaca ini, lanjut Imran, tentu akan berdampak terhadap masalah kesehatan jemaah haji. Untuk itu Imran mengimbau kepada jamaah haji untuk melakukan beberapa hal.

Antara lain beristirahat yang cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali serta mengejar arbain di Masjid Nabawi.

Jamaah juga agar menghindari aktivitas di luar hotel di waktu terik, yaitu pukul 10.00-16.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Apabila beraktivitas di luar, usahakan memakai payung, semprotan wajah, dan bawa air minum yang cukup. “Minumlah air botol atau air zam-zam sedikit demi sedikit dan sering. Jangan menunggu haus,” pesannya.

Imbauan berikutnya, jamaah agar memakai masker untuk menghindari penularan penyakit. “Kalau batuk dan pilek, pakailah masker agar tidak menular,” katanya.

Berikutnya, untuk jamaah haji yang memiliki komorbid, agar beribadah di dalam hotel dengan tenaga minimal, tapi pahala maksimal. Misalkan tadarus Alquran, zikir, maupun sedekah.

Selanjutnya, jamaah haji Lansia agar selalu didampingi ketika beraktivitas di luar hotel. “Jamaah lansia agar selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di kloter, minimal seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan kesehatannya,” ujarnya.

0 Komentar