Hasil penelitian menunjukan bahwa kajian potensi ancaman bencana gerakan tanah Argasunya telah dilakukan sejak tahun 1993 sampai sekarang.
Berdasarkan pengolahan data dan analisis parameter potensi ancaman bencana, gerakan tanah di Kelurahan Argasunya diklasifikasikan menjadi empat zona.
Keempat zona itu adalah sangat rendah 9,32% atau 63 hektar. 1Kemudian, rendah sebesar 53,1% atau 359 hektar. Menengah sebanyak 34,91% atau 236 hektar. Hanya 2,67% atau 18 hektar, yang masuk zonasi tinggi.
Baca Juga:Perang Israel vs Iran Untungkan Timnas Indonesia, Putaran 4 Piala Dunia Zona Asia Pindah ke Tempat Netral?Mossad Sejak Lama Bobol Iran, Apakah Amerika Ada di Belakang Israel?
Khusus yang zana tinggi, pada umumnya berada pada ketinggian 87,5–125 mdpl. Di lokasi inilah ada beberaoa titik aktivitas penambangan ilegal. Hal ini yang turut meningkatkan potensi ancaman gerakan tanah yang ada.