“Makannya, ruangan untuk kelengkapan berkas dan daftar ulang kita pisah. Supaya orang tidak bingung dan untuk memudahkan melakukan proses daftar ulang,” kata Arief kepada Radar Cirebon.
Ia menambahkan, mayoritas para orang tua di sekitar domisili SMAN 8 Cirebon belum menguasai teknologi. Mereka yang awam itu, kata Arief, sejak proses pendafataran akan dibantu pihak sekolah. Serta difasilitasi, baik itu komputer atau akses internetnya. “Ada juga mereka yang dibantu pendaftarannya oleh sekolah dan ada juga yang daftar mandiri,” jelas Arief.
Secara keseluruhan, imbuh dia, SPMB di SMAN 8 Cirebon berjalan lancar. Faktor yang mendukung itu, lanjut Arief, kehadiran staf atau guru yang siaga menjawab setiap pertanyaan para orang tua.
Baca Juga:Rencana Pemekaran Daerah: Tak Hanya Cirebon Timur, Ada Juga 5 Provinsi Baru di Jabar, Apa Saja?Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C di Beber
“Kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat, soalnya di sekitar sini kebanyakan pendidikannya rendah,” ucap Arief. SMAN 8 Cirebon memiliki 11 rombel per tingkatnya. Arief bilang, tahap pertama ada sekitar 50 siswa yang tak diterima di SMAN 8 Cirebon. (ade)