Ia juga menyinggung berbagai isu penting lainnya seperti kematangan mental sebelum menikah, bahaya lingkungan pendidikan yang eksklusif, hingga ancaman laten terhadap anak dari fenomena LGBT.
“Perlindungan terhadap perempuan dan anak adalah tanggung jawab kita bersama. Tak bisa diserahkan hanya kepada pemerintah. Semua pihak harus peduli,” tandasnya.
Pelatihan sendiri menghadirkan para ahli seperti Psikiater dr Aghraini dan Psikolog Sri Niprianti, yang memberikan materi mendalam tentang pendekatan holistik dalam penanganan trauma dan pemulihan korban kekerasan. (ags)