Data Warga Miskin: Kabupaten Cirebon 245 Ribu, Kota Cirebon 34 Ribu

data warga miskin cirebon
Rumah warga Kelurahan Kesenden, Kota Cirebon, masuk dalam data Dinsos sebagai warga penerima bansos. Foto: abdullah-radar cirebon.
0 Komentar

Tujuannya, kata Santi, untuk menciptakan satu data yang lebih akurat dan komprehensif mengenai kemiskinan di Indonesia, yang akan menjadi dasar untuk penyaluran bantuan sosial dan program penanggulangan kemiskinan lainnya.

Santi juga menyampaikan bahwa sampai hari ini bansos tahap kedua belum turun. “Kemungkinan karena belum ada penetapan DTSEN terbaru, apakah DTKS 200 ribu bisa naik atau turun yang jelas sudah banyak pemadananan tiga data,” bebernya, Minggu (22/6/2025).

Kemarin, lanjut Santi, sebanyak 9.900 BPJS Kesehatan bersumber APBN ter-delete. Kemudian, akan ada 11 juta warga se Indonesia yang akan ter-delete. Hal itu dikuatkan oleh Kabid Linjamsos Dinsos Kota Cirebon, Agus Syahron. Ia tidak menampik dari 11 juta warga seluruh Indonesia yang akan ter-delete dari BPJS Kesehatan yang bersumber APBN, akan berdampak bagi Kota Cirebon.

Baca Juga:SPMB untuk SMP di Kabupaten Cirebon Dimulai 23 Juni 2025, Simak AturannyaDaftar Ulang SPMB SMA di Cirebon, Ortu Ikut Alur Saja

Ya, menurut Agus, banyak warga Kota yang akan ter-delete dari BPJS Kesehatan yang bersumber dari APBN. Dengan demikian, mereka yang ter-delete harus mandiri mengikuti BPJS Kesehatan. “Kalau kategori 1-5 (kriteria) masih aman, tapi 6-10 kemungkinan ter-delete (tak lagi menerima bantuan karena masuk kategori mampu, red),” kata Agus.

Jadi, untuk kategori 1-5 itu, masih menurut Agus, adalah masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial karena masuk kategori tidak mampu. Sementara 6-10 adalah warga yang mampu. “Jadi ada standar dari BPS,” jelas Agus.

“Yang 1-5 akan menerima PKH dan BPJS. Sesuai kriteria BPS. Tapi kalau misalnya punya motor, AC, rumah keramik, sumur bor, semua terlihat, maka bisa jadi ter-delete dari penerima bantuan (kategori 6-10 sebagai warga mampu),” pungkasnya.

KEJEPIT PENGHASILAN MINIM YANG TAK TENTU

Sementara itu, mereka yang saat ini kejepit penghasilan minim yang tak menentu adalah sopir angkot. Angkot sendiri kian tenggelam akibat armada online yang menjamur. Jika dibanding masa kejayaan, penghasilan sopir angkot turun drastis.

Tapi, harus bisa bertahap hidup dengan penghasilan Rp50 ribu/hari. “Rata-rata sehari Rp50 ribu lah bersihnya,” kata Asep, pengemudi angkutan kota (angkot) D2 kepada Radar Cirebon saat dijumpai pada Kamis (19/6/2025).

0 Komentar