Meskipun jauh dari kata cukup, tapi ia harus bisa mengatur uang itu agar bisa menyambung hidup mereka sekeluarga. “Sebenaranya tidak cukup. Tapi ya mau bagaimana lagi, harus bisa dicukup-cukupin saja,” ujarnya.
Edi sendiri mengaku pernah pulang tanpa membawa uang sepeser pun. Padahal Ia sudah seharian mencari penumpang di tempat biasa mangkal bersama tukang becak lain.
Makanya selain menjadi sopir becak, Dia juga kadang menjadi kuli bangunan. Dibanding menjadi tukang becak, tentunya menjadi kuli bangunan lebih bisa menguntungkan. Hanya saja untuk dapat proyekan, tidak bisa diandalkan. “Kalau ada proyekan, ya ikut berangkat ke Jakarta. Dari proyekan itu lumayanlah penghasilnanya. Kalau di rumah uang habis dari sana masih bisa kirim. Tapi kalau sudah selesai, ya harus nunggu lagi proyekan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga:SPMB untuk SMP di Kabupaten Cirebon Dimulai 23 Juni 2025, Simak AturannyaDaftar Ulang SPMB SMA di Cirebon, Ortu Ikut Alur Saja
Maka dari itu selagi tidak ada yang mengajaknya bekerja kuli bangunan, ia tetap menjajakan jasa becaknya. Meskipun penghasilannya tak seberapa, tapi lumayan untuk menghidupi keluarga. (sam/abd/ade/awr)