PKB Warning Walikota Cirebon, Desak Berbagi Peran dengan Wakil Walikota 

Sekretaris DPC PKB Kota Cirebon, Ide Bagus Arief Setiawan
HARUS KOMPAK: Sekretaris DPC PKB Kota Cirebon, Ide Bagus Arief Setiawan (Ibas) meminta walikota mengajak wakil walikota terlibat aktif dalam menjalankan roda pemerintahan. FOTO: SENO DWI PRIYANTO/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Kepemimpinan Walikota Effendi Edo dan Wakil Walikota Siti Farida Rosmawati telah berjalan selama empat bulan.

Perjalanan awal kepemimpinan ini menjadi sorotan salah satu partai pengusung pasangan tersebut, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sekretaris DPC PKB Kota Cirebon, Ide Bagus Arief Setiawan (Ibas), menyampaikan bahwa PKB memberikan apresiasi atas niat baik dan upaya-upaya awal dari pemerintahan baru.

Baca Juga:GOW Kota Cirebon Gandeng KPA untuk Cegah HIV/AIDSBPJS Ketenagakerjaan Dukung Program Rekrutmen Mitra Digital

Namun, ia menekankan bahwa niat baik harus diikuti dengan eksekusi konkret agar tidak hanya menjadi harapan.

“Sudah lebih dari 100 hari, bahkan empat bulan. Kita harus bertanya, apakah kebijakan yang diambil sudah benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat paling bawah? Apakah program prioritas sudah dijalankan?” ujar Ibas kepada Radar, Minggu (22/6).

Ia juga menyoroti keluhan masyarakat terkait infrastruktur, salah satunya adalah proyek betonisasi Jalan Ciremai yang sempat dijanjikan akan mulai dikerjakan pada bulan Mei.

“Namun hingga akhir Juni, bahkan menjelang Juli, belum terlihat realisasinya,” lanjutnya.

Ibas menegaskan bahwa PKB sebagai partai pengusung tetap berada dalam barisan pemerintahan, namun tidak akan ragu memberikan koreksi jika ada penyimpangan terhadap prinsip kepemimpinan kolektif.

“Sebagai partai pengusung, kami tidak akan segan memberikan masukan bahkan kritik jika kolaborasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, terutama jika peran Wakil Walikota diabaikan,” ujarnya.

Menurut Ibas, PKB mendukung pasangan Edo–Farida, bukan hanya satu individu. Oleh karena itu, mereka berkepentingan untuk memastikan bahwa keduanya menjalankan peran secara kolektif.

Baca Juga:Polemik Batas Wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon Belum Tuntas, Ini Titik Panas yang Belum DisepakatiDari Gala Kelas Sastra di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Tingkatkan Literasi Santri untuk Lahirkan Karya Sastra

“Kalau publik hari ini menilai banyak agenda stagnan dan pembangunan melambat, itu karena beban kerja yang terlalu berat ditanggung sendiri. Maka, dibutuhkan kesadaran kolektif untuk berbagi beban,” tegasnya.

Ia juga melihat wakil walikota telah mempersiapkan diri sebagai mitra kerja walikota. Maka sudah semestinya, kata dia, walikota mengajak wakil walikota untuk terlibat aktif dalam menjalankan roda pemerintahan.

“Wakil walikota adalah bagian integral dari sistem pemerintahan daerah. Amanah rakyat diberikan kepada dua orang yang berpasangan. Sudah sewajarnya mereka bekerja beriringan,” pungkasnya. (abd)

0 Komentar