Menurut Yusuf, idealnya lulusan SD di Kota Cirebon tidak banyak. Sehingga, harusnya semua SMP Negeri di Kota Cirebon bisa menampung lulusan SD di kota Cirebon. “Jadi tiinggal diatur saja bagaimana kemudian lulusan-lulusan SD itu bisa terakomodir. Kan ada domisili 40 persen, afirmasi 15 persen. Domisili penting, jangan sampai ada potensi perilaku yang tidak adil, menarik jarak dari sekolah ke domisili,” tegasnya.
Disinggung soal potensi adanya kecurangan, kata Yusuf, potensi kecurangan ada selagi yang melaksanakan orangnya masih sama. Sehingga, tinggal evaluasi saja agar lebih ketat untuk mengantisipasi kecurangan tersebut.
“Disdik sudah mempersiapkan betul teknisnya, informasinya. Sehingga informasi utuh bisa didapat oleh masyarakat. Kami berharap pelaksanaan SPMB berjalan dengan baik sesuai dengan aturan,” tandasnya. (ade)