RADARCIREBON.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti fenomena kenakalan remaja sekarang ini yang menurutnya berbeda.
Dulu sekitar tahun 1970-an, kata Kang Dedi Mulyadi (KDM), anak nakal biasanya berasal dari anak orang kaya.
Tetapi kondisi sekarang, anak nakal justru berasal dari keluarga miskin yang berpotensi menyebabkan kemiskinan semakin dalam.
Baca Juga:KDM akan Baca Anggaran Kota Cirebon dan Daerah Seluruh Jawa Barat, Diumumkan ke PublikSaat Dedi Mulyadi Bertanya ke Walikota, Kota Cirebon Mau Dibawa ke Mana?
Hal tersebut disampaikan KDM saat pidato Hari Jadi Kota Cirebon di Ruang Rapat Paripurna Griya Sawala, DPRD Kota Cirebon, Sabtu, 28, Juni 2025.
“Beresin tuh yang minum ciu di pinggir jalan. Ini Kotanya kota wali. Masa anak-anak mabok ciu. Masa ada anak-anak tawuran,” kata KDM.
Menurut KDM, menyelesaikan masalah tersebut perlu tindakan tegas. Dirinya melihat hal ini penting untuk diselesaikan.
“Ambil tindakan tegas, bersihkan. Kenapa saya ngotot terhadap ini. Anak-anak muda itu, objek dari pasar,” bebernya.
Dia mencontohkan bahwa anak-anak dan remaja menjadi objek pasar dari penjualan motor, gadget, minuman keras, hingga narkoba.
“Saya sedang menangani 2 pasein dari Sumatera. Karena narkoba. Anak kita, remaja kita, adalah pangsa pasar dan ada predator yang menjadikan mereka sumber ekonomi. Ini harus diputus mata rantainya,” katanya.
Gubernur meminta persoalan ini mendapatkan perhatian. Kemudian secara sistematis diselesaikan, karena menyangkut generasi penerus bangsa.
Baca Juga:Pidato Hari Jadi Cirebon, KDM Minta Tidak Malu Jalankan Ajaran Leluhur, Contohnya Bali dan JogjakartaBocoran dari Pentagon: Rudal Hipersonik China bisa Hancurkan AS dalam 30 MenitItu
“Ini sistematikanya harus diselesaikan. Ini akan lost generation. Ini adalah residu dari moderenisasi pembangunan,” ujarnya.
Kata KDM, kondisi kenakalan remaja hari ini berbeda dengan dulu. Di tahun 1970-an, kebanyakan kenakalan remaja dilakukan oleh anak orang kaya.
Tetapi hari ini, kenakalan justru berasal dari anak keluarga yang miskin.
“Apa aspek ekonominya. Dia ngambil motor nggak bisa bayar, anaknya tawuran, orang tua harus ganti rugi sama yang dibacoknya. Akhirnya bang emok. Anaknya ngamuk pengen study tour, dia ngambil bang emok,” paparnya.
Akibat hal tersebut, akhirnya banyak orang tua yang kehilangan rumahnya. Terjadi kemiskinan yang kian dalam.
“Anak orang kelas menengah, tumbuh dengan baik. Orang kelas menengah sudah mempersiapkan generasi anaknya untuk masa depan,” ungkapnya.
Apa yang harus dibangun? KDM meminta agar pemimpin untuk kembali menghadirkan lingkungan yang harmoni.