HUT IFI, Cabang Cirebon Terlibat Dalam Kegiatan Tekan Stroke Dengan IWT, Raih Rekor Muri

IFI CABANG CIREBON IWT STROKE
UJI GERAK: Salah satu gerakan dari kegiatan Aksi Nasional Fisioterapis Indonesia yang dilakukan IFI Cabang Kabupaten Cirebon di Stadion Ranggajati Sumber, Minggu (29/6). ---FOTO: IFI FOR RADAR CIREBON---
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), IFI Cabang Kabupaten Cirebon terlibat dalam perayaannya. IFI Cabang Kabupaten Cirebon ikut terlibat dalam agenda bertajuk Aksi Nasional Fisioterapis Indonesia.

Yakni, berupa penyelenggaraan bakti sosial (baksos), yang bertempat di Stadion Ranggajati Sumber, Minggu, 29 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi fisioterapis di kabupaten Cirebon, dalam mendukung berbagai upaya deteksi dini penyakit. Dengan prioritas pada jenis penyakit metabolik.

Komitmen ini dilaksanakan dengan peningkatan kontribusi fisioterapis di Kabupaten Cirebon untuk melakukan deteksi dini risiko stroke sebagai upaya menurunkan penderitanya.

Baca Juga:Marquez Bersaudara Garang di MosotGP 2025, Bagnaia Tampaknya Mulai MenyerahHandarujati Kalamullah Resmi Dilantik Jadi Ketua KONI Kota Cirebon Periode 2025-2029

Ada dua kegiatan dalam keterlibatan IFI Cabang Kabupaten Cirebon pada baksos tersebut. Yang pertama adalah skrining risiko stroke melalui pemeriksaan dan uji gerak fungsi terpilih. Lalu, Interval Walking Training (IWT) sebagai upaya menekan terjadinya stroke bagi berbagai individu dari segala usia.

Menurut Ketua Ikatan Fisioterapi Indonesia Cabang Kabupaten Cirebon Bunadi SSt Ftr, IWT dilakukan karena banyak memiliki keunggulan. Kata dia, penelitian yang dilakukan oleh para ahli, menunjukkan bahwa metode latihan IWT mempunyai kelebihan yang mampu mencegah stroke sejak dini.

Lanjut Bunadi, lima poin keuntungan IWT terdiri dari, yang pertama bermanfaat bagi semua golongan usia (dewasa dan lanjut usia). Kemudian, meningkatkan kebugaran fisik, mengurangi faktor risiko yang terkait dengan penyakit kardiometabolik.

Yang keempat, mengendalikan tekanan darah. “Bagi individu hipertensi, maka IWT akan memberikan dampak mereduksi tekanan darah secara signifikan dan permanen. Bagi individu dengan normotensi, IWT akan memberikan dampak menjaga tekanan darah cenderung normal,” jelas Bunadi kepada Radar Cirebon, Senin 30 Juni 2025.

Selanjutnya, yang kelima adalah meningkatkan kontrol glikemik secara langsung melalui peningkatan efektivitas glukosa pada individu dengan DM tipe 2. Keenam, IWT direkomendasikan untuk individu lanjut usia dengan tingkat kebugaran fisik yang rendah.

“Kami berharap, kegiatan yang kami lakukan bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat luas,” harap dia.

Dalam kegiatan Aksi Nasional Fisioterapis Indonesia yang menyelenggarakan IWT secara serentak pada provinsi terbanyak, mendapat penghargaan sebagai Rekor Muri (Museum Nasional Indonesia). Menurut Bunadi, penghargaan tersebut semakin memotivasi IFI dalam kontribusinya kepada masyarakat luas.

0 Komentar