Empat Bulan, Ratusan Santri Bina Insan Mulia Cirebon Hafal 30 Juz Alquran

santri bina insan mulia cirebon hafal 30 juz alquran
Sebanyak 309 dari 822 santri dari Pesantren Bina Insan Mulia (BIMA) Cirebon berhasil menghafal 30 juz Alquran melalui program tahfidz intensif berbasis metode BimaQu. Foto: istimewa-radar cirebon.
0 Komentar

Pesantren ini juga pernah dinobatkan oleh Provinsi Jawa Barat sebagai pesantren dengan jumlah penghafal Alquran terbanyak. Lulusan-lulusan tahfidz dari Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon kini tersebar di berbagai kampus dalam dan luar negeri, termasuk Timur Tengah.

Meski para santri belum sampai pada tahapan mutqin (hafalan yang benar-benar kuat), Kiai Jazuli menilai hafalan 30 juz adalah modal spiritual yang besar untuk masa depan. “Mutqin itu hasil proses seumur hidup. Tapi hafalan saat ini adalah pijakan penting menuju studi yang lebih tinggi,” terangnya

PESAN KEBIJAKAN DAN RENDAH HATI

Kepada para santri yang berhasil, Kiai Imam Jazuli juga mengingatkan, hafalan saja tidak cukup. “Alquran tidak boleh hanya sampai di tenggorokan. Harus dipahami dan diamalkan. Banyak orang hafal tapi tak memahami, bahkan menjadi radikal karena tak memahami konteks,” katanya.

Baca Juga:BSI International Expo 2025 Catat Transaksi Rp2,66 Triliun Dodi Pertahankan Seni Ukir Kayu Cirebon: Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?

Yang menarik, ia juga menyemangati para santri yang belum mencapai 30 juz dengan kisah pribadinya. “Saya sendiri saat di Mesir hanya hafal 8 juz. Anak-anak saya juga tidak jadi hafidz di pesantren ini, tapi di tempat lain,” tandasnya.

Ia pun menutup dengan pesan penting kepada para wali santri. “Syukur itu harus dibuktikan, bukan hanya kepada Allah, tapi juga kepada manusia, kepada para guru, dan kepada perjuangan anak-anak,” pungkas Kiai Imam Jazuli. (sam/adv)

0 Komentar