“Kami sudah bosan dengan janji perwakilan. Yang kami minta adalah Bupati Kuningan datang langsung, mendengar kami, dan menyatakan sikap tegas untuk mencabut kebijakan ini,” tegas Dhika.
Hingga aksi bubar, kehadiran Bupati Kuningan tak kunjung terwujud. Mahasiswa dan pedagang pun menegaskan, aksi ini bukan yang terakhir jika pemerintah terus menutup telinga atas jeritan rakyat kecil. (ags)