“Masih banyak sekolah swasta yang turut aktif menampung siswa miskin. Jika sekolah swasta tidak diberi ruang untuk bersaing, ini bukan hanya soal mutu, tapi soal keadilan,” kata Ade.
Ia menambahkan, dampak lainnya adalah kekurangan jam mengajar bagi guru bersertifikasi, serta ancaman penutupan sekolah swasta, yang berpotensi menyebabkan PHK guru dan karyawan.
“Kalau sekolah swasta tutup, bukan karena tidak berkualitas, tapi karena tidak diberi kesempatan. Kebijakan ini justru seperti membenturkan sekolah negeri dengan swasta. Ini bisa menimbulkan kesenjangan sosial yang makin tajam di dunia pendidikan,” tandasnya. (abd)