Coba lihat negara-negara Arab, mereka Makmur di padang gurun hanya dengan minyak. Seharusnya Indonesia cukup makmur jika bisa mengelola Freeport saja, asal dikelola dengan benar.
Mungkin tidak perlu bicara Freeport, tapi soal tambang umum saja. Kata mantan menteri Mahfudz MD, seandainya tidak ada korupsi dalam bisnis tambang, maka setiap warga dapat 20 juta setiap bulannya.
Bagi banyak warga Papua, kolonialisme tidak benar-benar berakhir hanya berganti wajah. Dahulu Belanda, kini Jakarta.
Baca Juga:Mengapa Sate yang Dibakar dan Lontong Dibungkus Daun Pisang Lebih Nikmat? Begini PenjelasannyaWelas Asih Itu Bukan Bahasa Sunda, KDM Tuai Kritik Tajam, Usai Ganti Nama RS Al Ihsan
Tanah mereka kaya, tapi mereka tetap miskin. Air jernih mengalir di pegunungan, tapi tetap kosong. Tanah emas mereka hanya memberi kilau bagi konglomerat, bukan bagi anak-anak yang belum pernah menyentuh bangku sekolah.
Papua bukan hanya soal peta. Ini soal rasa keadilan. Ketika keadilan gagal ditegakkan, tak heran jika suara-suara protes masih terus menggema dari timur, dari tanah yang disebut “surga kecil yang jatuh ke bumi” tapi jatuh ke tangan yang salah.Itu