RADARCIREBON.ID – Di televisi, di forum-forum resmi, bahkan paling ramai di dunia maya, debat bisa kita saksikan nyaris setiap saat. Topiknya pun bermacam-macam. Dari yang ringan hingga berat sekali.
Tapi yang perlu diketahui, 80 persen topik debat tersebut, sebenarnya tak perlu didebatkan. Banyak hal yang mendasari debat yang tak perlu didebatkan itu.
Pendapat itu datang dari akun Kopidiyyah. Penggiat sosial Facebook itu berpendapat seperti itu karena mereka yang berdebat tidak tentang hal yang sama.
Baca Juga:Mengapa Orang Indonesia Suka Foto dengan Bule? Ternyata Ini AlasannyaZohran Mamdani, Muslim Pertama Calon Wali Kota New York, Bikin Trump Naik Pitam
“Debat itu sehat, asal pakai akal. Tapi kadang, bukan akalnya yang rusak, tapi kamusnya yang beda. Mau membawa 1000 dalil pun, kalau definisinya tidak ketemu, debatnya akan muter terus, seperti kipas angin,” begitu pendapatnya.
Intinya, menurut dia, 80 persen debat sebenarnya tidak perlu terjadi. Bukan karena yang satu bodoh, yang satu pintar. Bukan juga karena yang satu menguasai dalil, yang lain kosong melompong.
Tapi karena satu hal sederhana yang terus diabaikan. Mereka tidak sedang berdebat tentang hal yang sama. Mereka hanya memakai kata yang sama untuk makna yang berbeda. Atau sebaliknya, memakai kata yang berbeda untuk makna yang sama.
Dia menyontohkan, soal topik “Indonesia itu negara sekuler!” Si A berpendapat karena Indonesia tidak memakai hukum Allah. Kemudian Si B menganggap, Indonesia itu religius. Ada Pancasila, sila pertama ‘Ketuhanan’, semua agama mengakui.
Terlihat seperti debat. Padahal masalahnya keduanya memahami definisi sekuler itu berbeda. Si A menilai sekuler artinya negara tidak memakai hukum agama. Sekuler menurut Si B artinya negara anti-Tuhan.
Mereka ribut karena berbeda makna, bukan berbeda sikap. Seharusnya jika definisinya sudah sepakat nanti mereka akan mudah mencap Indonesia itu pada akhirnya negara sekuler, atau negara agama.
Contoh Lain soal “Debat Demokrasi”. Satu orang bilang: “Islam mengharamkan demokrasi!”Satunya jawab: “Lho, kok haram? Demokrasi itu syura! Lihat dong, Nabi musyawarah, Abu Bakar dipilih, Utsman juga lewat pemilu 6 orang!”
Baca Juga:Miris Kehidupan Lansia di Barat, 1 dari 4 Tinggal Sendirian, Banyak yang Meninggal Sebatang KaraMenyoal Rumah Netanyahu, Diambil Paksa Negara dari Seorang Dokter Palestina
Langsung panas. Ada yang menuduh “khawarij” dan ada yang bilang “anti NKRI”. Juga, ada yang main copas quote ulama tanpa paham konteks. Padahal, mereka tidak sedang bicara tentang hal yang sama. Akar masalahnya lagi-lagi: definisi.