Longsor Timbun Akses Jalan Penghubung Cipakem-Padamulya, BPBD Imbau Warga Waspada

ist
AKSES JALAN: Akses jalan penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Maleber, sempat tertutup total akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID– Akses jalan penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Maleber, sempat tertutup total akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Longsoran tersebut menimpa jalan yang menghubungkan Desa Cipakem dengan Desa Padamulya, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang mengguyur wilayah tersebut.

Baca Juga:Mobil Terperosok ke Selokan, Damkar Kuningan Lakukan Evakuasi hingga Tengah MalamPembangunan Daerah di Kuningan Harus Berpihak pada Kelestarian Alam

“Tebing kebun milik warga bernama Kandar, yang berada di atas jalan penghubung, longsor akibat tanah yang labil. Panjang longsoran mencapai 20 meter dengan tinggi 12 meter dan lebar 8 meter,” ungkap Indra Bayu, Rabu (9/7).

Material longsoran menutup jalan sepanjang empat meter, mengakibatkan akses antar desa lumpuh sementara. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini sempat menghambat mobilitas warga terutama pada pagi hari.

“Ini adalah kejadian keempat kalinya di lokasi yang sama. Sayangnya, hingga saat ini belum ada penanganan struktural dari dinas teknis terkait. Kami berharap ada tindak lanjut karena tebing ini tergolong rawan dan bisa membahayakan warga,” tegasnya.

Tim gabungan dari BPBD, aparat desa, TNI, Polri, dan warga setempat langsung melakukan penanganan darurat. Material longsor berhasil dibersihkan melalui kerja bakti. Untuk mencegah kejadian serupa, BPBD Kuningan merekomendasikan pembangunan bronjong sebagai langkah penanganan jangka panjang.

“Cuaca saat ini cerah berawan, namun kami tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor. Terlebih ini sudah kejadian berulang dan memerlukan penanganan serius,” katanya.

Langkah lanjutan, akan segera dikoordinasikan bersama pemerintah desa, kecamatan, dan instansi teknis lainnya. (ags)

0 Komentar