Sandi menjelaskan, setiap dapur akan melayani sekolah-sekolah yang berada dalam radius maksimal 6 km atau dengan jarak tempuh waktu maksimal 30 menit,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sandi menyampaikan, keberadaan dapur MBG juga membawa dampak positif bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Cirebon. “Ini adalah peluang emas, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja. Maka, Program MBG mendorong pergerakan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Tak hanya soal ekonomi, program ini juga dinilai mampu menjadi solusi nyata dalam mengatasi masalah kemiskinan dan stunting di daerah. “Kami optimis 20 dapur bisa terealisasi sesuai target, dan ini sejalan dengan program prioritas pemerintah,” pungkas Sandi. (sam)