Total pendapatan mencapai Rp155,73 triliun (97,36 persen dari APBN). Sementara total belanja mencapai Rp126,94 triliun (97,53 persen dari APBN).
Kinerja pendapatan negara di Jawa Barat mampu mencapai Rp155,73 triliun (97,36 persen dari target APBN). Masih tumbuh positif 3,12 persen.
Penerimaan perpajakan mencapai Rp119,65 triliun. Tumbuh 5,62 persen. Terutama ditopang kinerja perekonomian yang resilien dan efektivitas reformasi perpajakan.
Baca Juga:Jangan Hanya Al Ihsan, KDM Ditantang Ganti Nama RS Santo Borromeus, Biar Lebih NyundaOle Romeny Cedera Dilanggar Paulinho Moccelin, Warganet Marah
Dari lima jenis pajak, kelompok PPN dan PPnBM mengalami pertumbuhan 1,69 persen (Rp980 miliar) dibanding periode yang sama tahun lalu. PBB mengalami pertumbuhan sebesar 11,72 persen (Rp64 M) dibandingkan periode Desember 2023.
Penerimaan sektor utama perpajakan mayoritas tumbuh positif. Penerimaan Neto Sektor Industri Pengolahan tumbuh sebesar 0,47 persen.
Sektor ini cukup dominan dengan memberikan kontribusi sebesar 45,23 persen. Sektor ini mengalami pelemahan akibat Purchasing Manager Index (PMI) tahun 2024 menurun.
Penerimaan Perjenis Pajak menunjukan peningkatan. Penerimaan neto PPN DN tumbuh 2,31 persen selama tahun 2024. Penerimaan Neto PPh 21 tumbuh 18,96 persen didorong banyaknya pembayaran pajak masa Desember 2023 yang dibayarkan pada TW I 2024.
Penerimaan neto PPN Impor tumbuh 8,84 persen, penerimaan neto PPh Psl 25/29 Badan mengalami pertumbuhan sebesar 1,89 persen, dan penerimaan neto PPh Final tumbuh positif sebesar 4,38 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023.
Realisasi kepabeanan dan cukai tahun 2024 mencapai Rp28,61 triliun (100,20 persen APBN). Kanwil dan KPPBC melakukan pengawasan dan penindakan rokok ilegal dengan jumlah penindakan sebanyak 4.223 penindakan.
Jumlah Barang Hasil Penindakan 62,19 juta batang. Dengan perkiraan nilai barang Rp82,88 miliar dan potensi penerimaan negara yang hilang Rp44,63 miliar.
Baca Juga:Evaluasi Kinerja Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar, Pengelolaan Keuangan MinusTahukah kamu, Ternyata 80 Persen Topik Debat Itu, Tak Perlu Didebatkan
Pertumbuhan positif menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi yang memperkuat penerimaan negara dari berbagai sektor. Total realisasi PNBP tumbuh positif sebesar 2,96 persen dengan capaian 141,23 persen dari target Rp5,16 triliun. Sementara soal pendapatan dan belanja daerah pada triwulan 2 tahun 2025 ini diungkap oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono.
Menurutnya, kondisi fiskal Provinsi Jawa Barat menunjukkan tanda bahaya di bawah kepemimpinan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Ono menyebutkan, Data Fiskal Jawa Barat sampai triwulan dua tahun 2025, pendapatan daerah dan belanja daerah mengalami penurunan.
Dipaparkan Ono, pada Data Fiskal Jawa Barat 2025 (Triwulan II), pendapatan daerah minus 4,3 persen dan belanja daerah turun minus 6,7 persen.