Fluktuasi Harga Perak, Naik 40 Persen Sejak 1915, Melonjak Lagi Pada Tahun 2011

fluktuasi harga perak
FLuktuasi harga perak. Foto: Ilustrasi
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Memang tidak seperti emas, sebagai salah satu logam mulia, perak juga sangat fluktuatif. Walaupun tidak terlalu ekstrem naik turunnya.

Banyak faktor yang memengaruhi fluktuasi harga perak. Seperti permintaan dan penawaran, kondisi geopolitik, dan kebijakan moneter global. Hal ini hampir mirip dengan emas.

Yang perlu dicatat, sebenarnya tidak harus melulu emas yang bisa diinvestasikan. Hanya saja untuk perak membutuhkan pemahaman. Terutama soal dinamika harga perak agar bisa mengambil keputusan yang tepat.

Baca Juga:Mengenal Perak, Logam Mulia yang TerlupakanCara Orang Kaya Ngakali Pajak, Trik Yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Sebenarnya perak sudah memiliki sejarah panjang sebagai aset berharga dan investasi. Sebagai catatan, setelah penyesuaian inflasi, harga perak telah naik sekitar 40 persen sejak Februari 1915.

Mungkin tidak seperti emas yang gejolak kenaikannya begitu dinamis. Namun, perak juga bisa menguntungkan dan aman.

Terutama bagi investor yang menginginkan perlindungan terhadap inflasi. Juga berencana menahan investasi dalam jangka waktu yang lama.

Namun demikian, dalam rentang waktu yang lebih singkat, perak, seperti banyak komoditas lainnya, bisa sangat fluktuatif.

Misalnya, perak yang dibeli pada tahun 1915 telah kehilangan setengah dari nilainya karena disesuaikan dengan inflasi pada tahun 2001.

Harga perak melonjak hingga sekitar USD 64 per ons pada tahun 2011. Penyebabnya karena kekhawatiran tentang program pelonggaran kuantitatif dari Federal Reserve. Juga ketidakstabilan geopolitik di Eropa setelah krisis keuangan global.

Namun, pada 9 tahun kemudian, tepanya di tahun 2020, harga perak telah turun di bawah USD 12, selama pandemi. Harga kemudian melonjak lagi hingga sekitar USD 30 di awal 2021. Hal ini seiring dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global.

Baca Juga:Infrastruktur dan Energi Catat Kinerja Terbaik, Bitcoin dan Batu Bara Juga Turut MelesatKebijakan KDM Makan Korban, Akibat Penutupan Galian C, Sejumlah Proyek Tertunda

Hanya saja belakangan ini harga perak telah berada di bawah tekanan. Penyebabnya karena Fed menaikkan suku bunga.

Kenaikan tersebut membuat daya tarik perak sebagai investasi berkurang karena logam ini tidak memberikan bunga seperti Treasury AS.

“Data inflasi AS terbaru menunjukkan penurunan laju kenaikan harga konsumen, dan harga perak telah menurun,” kata Sam Boughedda, pedagang ekuitas dan penulis berita pasar saham utama.

“Namun dengan prospek peningkatan permintaan industri, terutama dari ladang panel surya, perak mulai mengejar reputasi emas sebagai lindung nilai inflasi”, kata Collin Plume.

0 Komentar