Penelitian Mahasiswa FEB UGJ Memajukan UMKM Toko Sembako Pak Inta di Indramayu

mahasiswa feb ugj pak inta indramayu
Delapan mahasiswa FEB UGJ berkontribusi dalam penguatan ekonomi daerah dengan mendampingi UMKM di Kabupaten Indramayu. Foto: Dokumen - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Pernah berbelanja di warung sembako? Toko sembako merupakan usaha mikro yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, sabun, dan kebutukan rumah tangga lainnya.

Di tengah persaingan pasar modern dan minimarket, toko sembako tetap menjadi pilihan utama masyarakat karena kedekatanya secara emosional dan geografis dengan konsumen.

Delapan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) turut berkontribusi dalam penguatan ekonomi daerah dengan mendampingi UMKM di Kabupaten Indramayu.

Baca Juga:Perang Terbuka Pasangan Kepala Daerah, Belajar dari Kasus Gubernur dan Wagub Bangka BelitungWong Cirebon Pimpin GP Ansor OKI, Putra Abdul Hayyi, Pengasuh Ponpes Gedongan

Dalam tugas mata kuliah pengantar bisnis, mereka melakukan observasi lapangan, menganalisis kondisi usaha, serta memberikan Solusi nyata seperti strategi pemasaran, pencatatan keuangan, dan pengelolaan SDM.

Salah satu UMKM yang didampingi adalah toko sembako inta yang berlokasi di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.

Toko ini sudah berdiri sejak tahun 2020 dan dikelola secara mandiri oleh Pak Inta.

Meskipun berskala kecil, warung ini memiliki pelanggan setia dari warga sekitar dan menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi lokal.

Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku usaha toko sembako di indramayu masih mengandalkan metode pemasaran seperti promosi dari mulut ke mulut, penjualan langsung di toko, rekomendasi pelanggan dan menggunakan medsos yaitu WhatsApp.

Melihat kondisi tersebut mahasiswa memberikan beberapa saran praktis seperti akun medsos yang lebih luas (Instagram, Shopee, Tokopedia, Lazada dan tiktok shop) Untuk menampilkan produk dan promosi mingguan.

Menyediakan layanan pesan antar melalui WhatsApp. Diharapkan melalui strategi ini, toko sembako bisa lebih dikenal oleh konsumen yang lebih muda dan paham digital.

Baca Juga:Investasi Perak, Emas Kedua yang Menjanjikan, Begini Untung RuginyaTrik Licik Cuci Uang, Cara Ubah Yang Haram Jadi 'Halal'

Analisis keuangan menunjukan belum adanya sistem pencatatan yang jelas terkait kas arus masuk keluar.

Mahasiswa membantu membuatkan format sederhana pencatatan seperti arus kas masuk dan keluar harian, harga pokok penjualan (HPP), laporan laba rugi bulanan.

Dengan pemahaman ini, Pak Inta kini bisa melihat produk mana yang paling menguntungkan dan mengontrol pengeluaran lebih baik. Langkah ini juga membuka peluang untuk akses modal usaha dari Lembaga keuangan di masa depan.

Toko Pak Inta hanya memiliki satu orang karyawan bantu yang direkrut tanpa prosedur tertulis. Pelatihan belum pernah dilakukan, dan seluruh kegiatan bergantung pada pengalaman pribadi.

0 Komentar