Mahasiswa menyarankan beberapa hal seperti menetapkan tugas dan tanggung jawab karyawan dengan jelas, memberikan pelatihan dasar pelayanan pelanggan, menyusun jadwal kerja dan waktu istirahat yang teratur, memberikan insentif sederhana (misalnya THR).
Dengan pendekatan ini, diharapkan karyawan lebih termotivasi dan pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih baik.
Melalui kegiatan pendampingan ini, mahasiswa FEB UGJ melihat secara langsung bagaimana usaha kecil seperti toko sembako bisa berkembang jika diberikan perhatian pada aspek dasar bisnis.
Baca Juga:Perang Terbuka Pasangan Kepala Daerah, Belajar dari Kasus Gubernur dan Wagub Bangka BelitungWong Cirebon Pimpin GP Ansor OKI, Putra Abdul Hayyi, Pengasuh Ponpes Gedongan
Dari pemasaran, keuangan, hingga pengelolaan SDM, semua berkontribusi terhadap pertumbuhan UMKM.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pelaku usaha, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu secra langsung.
Diharapkan Langkah kecil ini menjadi awal dari transformasi toko sembako menjadi lebih modern, kompetitif, dan mampu bersaing secara berkelanjutan di era digital.