Kemudian Tatarakan Jati atau gerakan tanam lahan pekarangan untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
Ajeg Timbangan yakni APBD yang terjaga, tepat sasaran dan berimbang.
Ada Pasar Raya atau pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif dan usaha rakyat.
Terakhir Abdi Negara yakni transformasi ASN menjadi birokrasi modern, cepat, dan ramah melayani.
Baca Juga:Polisi Selidiki Peristiwa Tewasnya Pekerja Bangunan di Kuningan, Sejumlah Saksi DiperiksaKonsolidasi PPP Jabar di Kuningan, Fokus Perkuat Basis dan Gandeng Pemilih Pemula
“Melalui dokumen KUA-PPAS ini, kita sedang membangun pondasi yang kokoh untuk menyatukan harapan masyarakat dengan kapasitas fiskal daerah. Kuncinya adalah komitmen, integritas dan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan,”tegasnya.
Ia berharap, seluruh jajaran perangkat daerah dapat menjalankan perencanaan dan penganggaran secara terpadu, transparan, dan akuntabel demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan di Kuningan.
“Dengan semangat Melesat, mari kita pastikan bahwa setiap rupiah anggaran benar-benar memberikan manfaat nyata bagi rakyat,” pungkasnya. (ags)