Kenaikan ini mencakup belanja peralatan dan mesin naik Rp12,33 miliar, bangunan dan gedung naik Rp16,34 miliar, serta jalan, irigasi, dan jaringan naik Rp24,1 miliar. Sementara aset tetap lainnya naik Rp3,2 miliar.
Untuk belanja tidak terduga, terdapat penurunan drastis dari Rp30 miliar menjadi Rp12 miliar. Sementara belanja transfer tetap di angka Rp492,65 miliar.
Bupati Dian juga memaparkan perubahan pada sisi pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayaan meningkat dari Rp25,39 miliar menjadi Rp118,94 miliar lebih, yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun sebelumnya sebesar Rp23,94 miliar dan penerimaan pinjaman daerah sebesar Rp95 miliar.
Baca Juga:Nonaktifkan Direktur RSUD Linggajati, Bupati Kuningan Janji Benahi PelayananBupati Tegaskan Pentingnya KUA-PPAS 2026 Wujudkan Kuningan Melesat
Sementara untuk pengeluaran pembiayaan yang sebelumnya tidak dianggarkan, kini dialokasikan sebesar Rp25 miliar untuk pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo.
“Kami berharap melalui perubahan APBD ini, kinerja pembangunan di Kuningan bisa lebih optimal dalam menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (ags)