RADARCIREBON.ID – Ketika gaji masih standar UMR, perasaan cukup-cukup saja. Bahkan masih bisa menabung. Tapi setelah gaji naik, duit malah habis terus.
Pernah merasakan pengalaman seperti itu? Itulah salah satu ciri prilaku hidup boros. Memang tidak terasa, tapi gaji berapapun, sepertinya tidak pernah cukup.
Ada satu cara untuk mengatasi hal tersebut. Seperti yang dianjurkan oleh akun “100 Juta Pertama” melalui postingannya di media sosial X.
Baca Juga:Momen Lesti Kejora dan Sammy Simorangkir Diminta Hakim MK Suhartoyo Menyanyi di Sidang Uji Materi UU Hak CiptaGaji Rp 5 Juta Sebulan, Punya Anak-Isteri dan Bisa Nabung, Bagaimana Caranya?
Akun itu menganjurkan untuk menyelesaikan persoalan itu dengan menggunakan teknik Kakeibo. Teknik atau cara bisa berhemat dari Negeri Sakura, Jepang.
Kakeibo sendiri secara harfiah artinya “buku kas rumah tangga”. Metode Kakeibo ini dikenalkan pertama kali oleh seorang jurnalis Jepang bernama Hani Motoko pada tahun 1904.
Di tahun 2017, metode ini kembali dipopulerkan melalui sebuah buku yang ditulis oleh Fumiko Chiba. Buku itu berjudul Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money.
Secara prinsip dari buku tersebut, bisa diambil beberapa intisari. Diantaranya:
1/ Catat seluruh pemasukan
Pemasukan baik yang rutin seperti gaji, mauupun pemasukan tambahan dari berbagai income lainnya, sebaiknya dicatat dengan rapi.
2/ Dari awal tentukan untuk menabung
Sebaiknya ketika habis gajian, langsung sisihkan uang untuk ditabung. Ya benar, menabung itu harus disisihkan sejak di awal. Bukan sisa dari spending atau sisa pengeluaran bulanan.
3/ Catat dan klasifikasikan pengeluaran
Kalau menurut buku tersebut, ada 4 klasifikasi. Yakni kebutuhan pokok, kemudian kebutuhan sekunder seperti kuota dan hiburan.
Juga kultur, seperti upgrade skill dan membeli buku. Kemudian ekstra, misalnya kondangan, ganti oli mobil, dan membetulkan genteng.
4/ Konsisten.
Baca Juga:Indramayu Disiapkan Jadi Sentra Pertanian Berbasis Industri ModernEO Bakal Jadi 'Tumbal' Syukuran Berujung Maut Anak KDM, Segera Digarap Polda Jabar
Ini sebenarnya mungkin letak ujiannya. Financial management itu kunci-nya memang di adminitrasi atau pencatatan yang lengkap.
Konsisten dulu saja sejak di awal mencatatnya, biar jadi mindset dan behaviour. Baru habis itu lebih fleksibel untuk mencatat karena mindsetnya sudah terbentuk.
Nah, jika sudah berhasil belajar soal spending management ini, bisa melangkah ke yang lain. Misalnya belajar soal instrumen investasi. Di antaranya reksadana, obligasi, saham, dan emas.