RADARCIREBON.ID -Wakil Bupati Cirebon H Agus Kurniawan Budiman, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai persaudaraan kepada anak sejak usia dini.
Hal ini disampaikannya dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tingkat Kabupaten Cirebon yang digelar di Gedung Kesenian Kecamatan Gegesik, Rabu (23/7).
“Persaudaraan bukan sekadar ikatan darah, tapi ikatan kebangsaan yang dibangun di atas dasar empati, kepedulian, dan gotong royong,” ujar wakil bupati yang akrab disapa Jigus itu.
Baca Juga:Duren Si Legit di Cirebon Hadirkan Menu dan Promo Terbaru4 Desa di Cirebon Timur Kerap Terdampak Banjir Rob, DPRD Segera Komunikasi dengan BBWS hingga Kementerian
Menurutnya, menanamkan nilai persatuan dan semangat kebangsaan sejak dini sangat penting agar anak-anak kelak tumbuh menjadi pribadi yang menghargai perbedaan dan memiliki rasa cinta tanah air.
“Anak-anak dari Sabang sampai Merauke adalah bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia. Mereka perlu dirangkul dan dibimbing dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
Jigus menambahkan, dengan menanamkan nilai persaudaraan sejak dini, masyarakat turut menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis untuk tumbuh kembang anak.
Ia juga berpesan kepada anak-anak agar terus semangat dalam belajar, mencintai keluarga, peduli terhadap sesama, serta senantiasa berdoa demi kebaikan diri dan bangsa.
Sementara itu, Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani menyampaikan bahwa peringatan HAN tahun ini diikuti oleh 500 peserta dari berbagai unsur, termasuk Forkopimda, perangkat daerah, lembaga vertikal, organisasi profesi, pemerhati anak, Forum Anak Kabupaten Cirebon, serta dunia usaha.
“Peringatan HAN diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Keppres Nomor 44 Tahun 1984. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya pemenuhan hak anak dan menciptakan lingkungan yang ramah anak,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan telah berlangsung sejak 5 Juli 2025, dengan agenda seperti lomba menulis surat untuk guru, pelatihan membatik, melukis kaca, hingga pertunjukan seni dan dongeng yang ditampilkan pada puncak acara.
Baca Juga:Kerap Bikin Celaka, Warga di Cirebon Desak Perbaikan JembatanDukung Kebijakna Pemerintah Pusat, Pemkab Cirebon Targetkan Bebas ODOL di Tahun 2027
Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan buku bertajuk “Bapak/Ibu Guru Tolong Dengarkan Suara Kami”, berisi kumpulan tulisan anak-anak SMP dan SMA yang dituangkan dalam bentuk surat cinta kepada guru. (den/rls)