Kabupaten Indramayu Disiapkan Jadi Sentra Pertanian Berbasis Industri Modern

budiman sudjatmiko
HADIR LANGSUNG: Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko (kemeja putih) turut hadir dalam dialog bersama masyarakat Kabupaten Indramayu. Rencananya, Kabupaten Indramayu akan terintegrasi dengan sistem industri modern. FOTO: BURHANUDIN/RADARCIREBON.ID 
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Pemerintah tengah menyusun langkah strategis untuk menjadikan Kabupaten Indramayu sebagai kawasan pertanian yang terintegrasi dengan sistem industri modern. Gagasan ini mencuat saat kunjungan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) ke wilayah tersebut, belum lama ini.

Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa pendekatan ini merupakan upaya konkret pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat. Khususnya Indramayu yang dinilai memiliki potensi besar namun belum tergarap maksimal.

“Kami berdialog langsung dengan warga Balongan, mendengarkan aspirasi dan melihat langsung situasi di lapangan. Gambaran dari masyarakat sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijakan,” ujar Budiman dalam pertemuan di Balai Desa Balongan, Senin (21/7/2025) lalu.

Baca Juga:Sekolah Swasta di Indramayu Krisis Siswa Baru, Bahkan Ada yang Sampai Tidak Dapat SiswaPrabowo Resmikan 80.081 Koperasi Desa Merah Putih, Putus Mata Rantai Tengkulak

Ia menuturkan, kedatangannya ke Indramayu bukan sekadar kunjungan formal, melainkan sebagai bentuk kepedulian untuk membantu mencarikan jalan keluar atas permasalahan kemiskinan yang membelit daerah tersebut. Berdasarkan data yang dimilikinya, Indramayu tercatat sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat.

Padahal, menurut Budiman, secara sumber daya alam, Indramayu merupakan daerah yang sangat kaya. Wilayah ini memiliki lahan pertanian yang luas dan menjadi salah satu penopang utama ketahanan pangan nasional. Selain itu, komoditas lain seperti garam juga menjadikan daerah ini strategis dalam perekonomian.

“Ini ironi. Indramayu dikenal sebagai lumbung padi dan garam, namun kondisi sosial ekonominya justru tertinggal. Kita tidak boleh menutup mata terhadap fakta ini,” tegasnya.

Ia menilai bahwa warga Indramayu adalah pekerja keras, dan sudah seharusnya pemerintah hadir memberi dukungan agar kerja keras tersebut menghasilkan nilai tambah secara ekonomi. Budiman menyebut, konsep pertanian modern yang terintegrasi dengan industri sangat cocok diterapkan di Indramayu.

“Menurut saya, negara memiliki utang moral pada Indramayu. Daerah ini sudah banyak berkontribusi terhadap pangan nasional, saatnya diberi perhatian serius,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budiman menjelaskan bahwa pengembangan pertanian berbasis industri modern dapat dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Skema ini membuka ruang partisipasi aktif dari investor, baik lokal maupun nasional, dalam membangun rantai pasok pangan yang kuat dan berkelanjutan.

0 Komentar