Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis! Ini Strategi Mensos dan Presiden Prabowo yang Berikan Dampak Nyata

kemiskinan ekstrem
BEBER DATA: Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menyambut baik data BPS yang menebutkan angka kemiskinen ekstrem turun drastis saat konferensi pers di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta, kemarin. FOTO: IST/RADARCIREBON.ID
0 Komentar

Gus Ipul menyebutkan, sebanyak 1,9 juta KPM PKH dan sembako dialihkan dari kelompok ekonomi atas ke kelompok bawah. Sementara itu, 8,2 juta penerima PBI yang sebelumnya tidak aktif telah dipindahkan ke kelompok miskin riil.

Tak hanya itu, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci. Kemensos memperkuat sinergi lintas kementerian dan lembaga, serta melibatkan pemerintah daerah dalam proses pemutakhiran data agar tepat sasaran.

Kemensos juga menggandeng berbagai pihak untuk menjaga integritas distribusi bantuan. Di antaranya, bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memastikan tidak ada penerima bantuan yang terindikasi terlibat dalam pendanaan terorisme atau narkoba.

Baca Juga:Jumat Bersepeda: Aksi Kolaboratif Bupati Dian Wujudkan Lingkungan Bersih dan Kepedulian SosialTBM Pado Maco: Gerakan Literasi Unik dari Cirebon, Selipkan Buku di Salon hingga Kado Pernikahan

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga dilibatkan untuk mengevaluasi rekening-rekening yang tidak aktif atau menunjukkan aktivitas keuangan tidak wajar.

Evaluasi menyeluruh juga dilakukan terhadap penerima bantuan yang telah menerima selama lebih dari lima tahun, kecuali bagi penyandang disabilitas dan lansia yang masuk dalam desil 1 hingga 4.

Gus Ipul menegaskan, tidak ada pengurangan bantuan sosial. Yang ada adalah pengalihan bantuan dari yang tidak berhak kepada yang benar-benar membutuhkan. Presiden Prabowo, lanjutnya, bahkan telah menambah jangkauan dan nilai bantuan sosial.

Penebalan bantuan sosial pada Juni dan Juli 2025 mencakup 18,3 juta KPM dengan nilai Rp400 ribu per keluarga. Pemerintah juga menambahkan bantuan beras untuk keluarga rentan.

Namun, Gus Ipul menegaskan, penurunan angka kemiskinan ekstrem bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan membangun masyarakat mandiri. Bantuan sosial, menurutnya, hanyalah jaring pengaman sementara.

“Bansos adalah jaring pengaman, tapi pemberdayaan adalah jalan keluar. Kita harus bergerak bersama pusat, daerah, swasta, dan masyarakat sipil,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Gus Ipul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal kebijakan pengentasan kemiskinan ini.

Baca Juga:Wujudkan Petani Muda Lewat Pelatihan Petani Muda di IndramayuKabupaten Indramayu Punya Potensi Besar dari Rumput Laut, Bupati: Ini Peluang Dongkrak Ekonomi Daerah

“Kami mohon doa restu dari rekan-rekan media dan masyarakat. Ini bukan kerja satu kementerian, tapi kerja bangsa untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” pungkasnya. (rc)

0 Komentar