Menurut akun itu, soal kemiskinan struktrual ini sangat kompleks. Selain itu juga sangat sulit untuk menghilangkannya.
Tapi, suka atau tidak suka, masalah kemiskinan yang kronis menjadi penyebab utama human trafficking di Indonesia, dan harus segera diselesaikan.
Yang perlu diketahui, kerja keras saja tidak bisa menjamin bisa keluar dari kemiskinan. Sebab, kemiskinan itu sistemik. Apalagi kalau bicara kemiskinan struktural.
Baca Juga:Momen Lesti Kejora dan Sammy Simorangkir Diminta Hakim MK Suhartoyo Menyanyi di Sidang Uji Materi UU Hak CiptaGaji Rp 5 Juta Sebulan, Punya Anak-Isteri dan Bisa Nabung, Bagaimana Caranya?
Untuk diketahui, yang dimaksud dengan kemiskinan struktural itu kondisi di mana orang miskin susah keluar dari lingkaran kemiskinan karena faktor sistemik, bukan cuma faktor individu.
Kenyataannya, tak cuma kekayaan yang bisa diwariskan. Tapi, kemiskinan pun justru paling banyak diwariskan antargenerasi.
Akun itu menyontohkan, ada seorang anak dari keluarga miskin sulit mengakses pendidikan layak. Akhirnya anak itu bekerja serabutan dengan upah rendah, tanpa jaminan kesehatan, dan susah memenuhi kebutuhan dasar.
Uang anak itu habis untuk bertahan hidup. Tak sempat menabung dan tetap terjebak dalam kemiskinan yang diwariskan ke generasi berikutnya.
Intinya, lingkungan kebijakan, dan sistem ekonomi sosial ikut menentukan nasib seseorang. Kalau sistem tidak inklusif, orang miskin makin susah untuk naik kelas.
Lalu apa yang dimaksud sistem tidak inklusif? Maksudnya adalah sistem sosial, ekonomi, dan politik di sebuah negara tidak memberikan kesempatan yang sama untuk semua orang agar berkembang.
Kalo dilihat data BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia selama 10 tahun terakhir secara perlahan memang turun. Tapi penurunannya pelan sekali. Selain itu masih lebih tinggi dibanding beberapa negara Asean yang lain.
Baca Juga:Indramayu Disiapkan Jadi Sentra Pertanian Berbasis Industri ModernEO Bakal Jadi 'Tumbal' Syukuran Berujung Maut Anak KDM, Segera Digarap Polda Jabar
Kondisi serba terbatas seperti ini memang tidak enak. Tapi bukan berarti kondisi tersebut tidak bisa dilepaskan. Akun tersebut pun memberikan solusi kongkrit. Setidaknya ada 2 langkah konkrit untuk bisa lepas dari jerat kemiskinan.
1. Fokus tingkatkan skill di bidang “marketable”
Pendidikan memang jalur paling realistis untuk bisa naik kelas. Tapi, kalau melihat tren sekarang, tak harus lewat pendidikan formal agar bisa menambah skill. Yakni lewat jalur pelatihan. Apalagi banyak pula pelatihan yang gratis.
Fokus saja ke skill untuk bidang pekerjaan yang sedang banyak dibutuhkan. Mulai dari bahasa, digital marketing, AI, atau apapun itu. Selain itu, bisa melihat jenis perkerjaan yang diprediksi paling banyak dibutuhkan.