Bupati Lucky Sebut Program MBG di Kabupaten Indramayu Butuhkan 150 Dapur

program MBG
TARGETKAN BANGUN DAPUR MBG: Bupati Indramayu Lucky Hakim menyebut bahwa saat ini Pemkab Indramayu  menargetkan 150 dapur untuk program MBG. FOTO: ANANG SYAHRONI/RADARCIREBON.ID
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, menyusui, balita, dan lansia (lanjut usia) di Kabupaten Indramayu tengah digodok oleh pemerintah daerah. Hal itu diungkapkan Bupati Indramayu Lucky Hakim saat meninjau penyaluran bantuan pangan di Desa Sudimampir Kecamatan Balongan, belum lama ini.

“Dari hasil kunjungan saya ke Jakarta, MBG harus dikejar targetnya. Secepat mungkin, karena ada beberapa kendala yang saat ini dihadapi untuk program MBG. Salah satunya adalah dari segi infrastruktur,” kata Bupati Lucky.

Dalam mempersiapkan program tersebut, Bupati Lucky mengungkapkan, Pemkab Indramayu harus disiapkan secara matang. Karena, program tersebut tidak seperti membangun jalanan. Tapi membangun suatu dapur yang mempekerjakan 50 orang, dan itu setiap hari harus mendistribusikan makanan untuk 3.000-4.000 anak/siswa. Menunya juga harus berganti-ganti setiap hari.

Baca Juga:Jumat Bersepeda: Aksi Kolaboratif Bupati Dian Wujudkan Lingkungan Bersih dan Kepedulian SosialTBM Pado Maco: Gerakan Literasi Unik dari Cirebon, Selipkan Buku di Salon hingga Kado Pernikahan

“Harus dipersiapkan semua ya! Mulai dari pengadaan logistik, pengelolaan bahan baku menjadi masakan, hingga pendistribusian makanan bergizi ke masyarakat. Indramayu saat ini masih tertinggal dibanding daerah lain untuk program MBG. Dapurnya masih di bawah 20. Sedangkan di Kabupaten Indramayu membutuhkan 150 dapur,” tuturnya.

Saat ini, Kabupaten Indramayu, untuk sementara baru bisa memfasilitasi program MBG bagi pelajar di sekolah. Kendati demikian, Pemkab Indramayu mengejar ketertinggalan tersebut. Apalagi program MBG ini sangat bagus untuk kepentingan masyarakat. Yakni, meningkatkan gizi masyarakat agar kelak tercapainya SDM unggul.

“Program MBG juga bisa jadi lapangan pekerjaan baru, karena membutuhkan pekerja untuk mengelola masakan di dapur. Per dapurnya butuh 50 pekerja, dan bahan bakunya bisa dari lokal Indramayu, karena Indramayu sangat kaya akan hasil pertanian dan perkebunan,” ujarnya.

Bupati Lucky menyebut, dengan mengejar program MBG, secara otomatis akan memberikan efek baik yang sangat besar untuk permasalahan-permasalahan di Indramayu. Seperti pengangguran, hingga peningkatan ekonomi masyarakat. Saat ini Pemkab Indramayu menargetkan terbentuknya dapur umum MBG sebanyak 150.

“Misal, para petani yang tadinya susah jual tomat, jual sayuran, terserap karena program MBG ini. Orang yang tadinya cuma bisa makan nasi dan ikan asin, nanti bisa juga makan nasi dengan daging atau ikan. Saya berharap, teman-teman semuanya, termasuk pihak swasta. Karena harus yayasan yang kelola. Kita sama-sama kebut program MBG ini,” ujarnya. (oni)

0 Komentar