Terlepas dari pertanyaan menguntungkan atau tidak, yang perlu dipertimbangkan, apakah siap sesabar itu menunggu modal kembali.
Atau, mempunyai cadangan uang lain untuk hidup, saat modal terkunci di kos-kosan. Bisa lebih cocok di usaha yang capeknya di depan, tapi balik modal bisa lebih cepat.
Ini tidak sedang menjatuhkan siapa mimpi pun. Ini hanya mengajak jujur bahwa semua usaha ada waktunya, ada risikonya, dan ada hitung-hitungannya. Dan kalau punya Rp1,8 miliar hari ini, apakah kos-kosan masih menjadi pilihan pertama?