RADARCIREBON.ID – Angka stunting di Kota Cirebon terus menunjukkan tren penurunan signifikan. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting turun menjadi 14,9 persen pada 2024, dari sebelumnya 30,6 persen pada 2021.
Ketua Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting (P3S) Kota Cirebon, Hj Siti Farida Rosmawati SPdI, menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi P3S yang digelar di Aula DP3APPKB Kota Cirebon, Kamis (31/7/2025).
“Penurunan ini adalah hasil kerja bersama. Tapi kita tidak boleh lengah, karena target nasional adalah menurunkan angka stunting hingga 5 persen di tahun 2045,” ujar Siti Farida yang juga menjabat Wakil Walikota Cirebon.
Baca Juga:Tembus Fortune Global 500, PLN Perkuat Daya Saing di Kancah DuniaKisruh di Tubuh KONI Cirebon, Dispora Tunggu Langkah dari KONI Jabar
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk masyarakat, lembaga pendidikan, dan dunia usaha, untuk memperkuat implementasi program berbasis strategi nasional (Stranas) 2024–2029 yang berfokus pada penguatan SDM, pendidikan, dan pencegahan dini.
Sementara itu, Kepala DP3APPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno (SBW), menyebutkan bahwa sejak 2018 hingga 2024, pembentukan Tim P3S telah memberi dampak signifikan.
“Tantangan ke depan adalah bagaimana mencegah stunting sejak awal, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk intervensi bagi calon pengantin, ibu hamil, dan remaja putri,” jelasnya.
SBW juga menyoroti pentingnya perubahan perilaku masyarakat melalui strategi kampanye yang efektif dan kolaboratif.
Ia mengapresiasi keterlibatan pihak swasta seperti Asia Toserba, Japfa Comfeed, dan akademisi yang telah ikut berkontribusi.
Di tahun 2025, lanjutnya, akan diterapkan enam pilar percepatan pencegahan stunting, serta reformasi kelembagaan agar penanganan menjadi lebih terarah dan berkelanjutan.
“Stunting bukan sekadar soal angka. Ini soal masa depan generasi dan peradaban kita. Karenanya, harus ditangani dengan serius dan menyeluruh,” pungkas SBW. (abd)