Dalam kesempatan yang sama, Marsal juga menegaskan bahwa adanya royalti penjualan jersi ke timnas dan pemain masih menjadi persyaratan wajib.
Adapun, sebelumnya Erspo memberikan 7 persen royalti kepada PSSI dan 10 persen kepada pemain berdasarkan jumlah penjualan sesuai name set.
“Kita pas sama Erspo juga meminta itu sebagai persyaratan. Dan itu persyaratan tender kami. Itu juga ada. Kenapa? Agar PSSI punya kemungkinan berapa sih jersi yang laku? Karena selama ini, nggak tahu kita, berapa juta jersi yang dijual,” jelas dia.
Baca Juga:Soal Pengibaran Bendera One Piece, Kata Presiden Prabowo Tak Masalah, Tapi Kata TB Hasanudin Begini!Berikut Ini 8 Organisasi Sekolah Jenjang SMA Swasta Yang Gugat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Saat ini, kontrak timnas dengan Erspo akan berakhir pada Februari 2026. Kerja sama dengan apparel olahraga milik Muhammad Sadad itu terjalin dua tahun sejak Februari 2024.
Ada kemungkinan pihaknya mengganti apparel timnas ke merek lain, namun Marsal juga tak menampik bahwa bisa saja timnas akan bertahan dengan Erspo jika mereka bisa memberikan kualitas terbaik sesuai yang diinginkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
“Ya hari ini kan kita punya komitmen dengan Erspo hingga Februari 2026. Kebetulan Erspo juga ikut dalam proses tender. Saya gak bisa bicara kaitannya dengan proses tender,” ucap Marsal.
“Karena evaluasi yang mereka selama ini lakukan, juga termasuk pertimbangan kami ke depannya. Ketum juga menanamkan terus ke kami bahwa, ‘timnas harus dapat produksi yang terbaik’,” tambah dia.
Pengumuman apparel baru timnas dikabarkan akan diumumkan pada pertengahan bulan ini. Nantinya, pengumuman pemenang akan disampaikan langsung melalui situs dan media sosial resmi PSSI. (*)