Bupati Cirebon: Aktivitas di Kawasan Makam Gunung Jati Tak Nyumbang PAD

penertiban pengemis makam gunung jati
Bupati Cirebon Imron MAg bersama Forkopimda turun ke kawasan Makam Sunan Gunung Jati, Rabu, 6 Agustus 2025. Tampak Imron melihat ke arah kotak amal yang disebut kotak amal resmi. Foto: seno dwi priyanto-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Banyaknya peziarah ke area Makam Sunan Gunung Jati tak memberikan kontribusi PAD (pendapatan asli daerah) bagi Pemkab Cirebon. Hal itu disampaikan Bupati Cirebon H Imron MAg saat memantau kondisi terbaru area makam bersama Forkopimda, Rabu (6/8/2025).

Imron mengatakan tak ada PAD dari ramainya peziarah ke area Makam Gunung Jati karena selama ini memang tak dikenai retribusi. Padahal, peziarah setiap bulannya cukup banyak. “Per bulan rata-rata kurang lebih di angka satu juta pengunjung. Itu jumlah yang cukup signifikan,” ungkapnya.

Mengenai penertiban, Imron mengatakan sudah saatnya dilakukan dengan serius demi memberikan kenyamanan bagi semua orang yang dating ke kawasan itu. “Kalau aman dan nyaman, efeknya terhadap ekonomi orang yang jualan di sini juga bagus,” ujar Bupati Imron.

Baca Juga:Area Makam Gunung Jati Makin Nyaman, Tak Ada Lagi Pengemis dan Kotak Amal IlegalHabis Rp15 Miliar, Pesona Alun-alun Pataraksa Kian Memudar

Ia pun mengungkapkan bahwa para pedagang sudah sangat resah dengan banyaknya pengemis. “Tadi saya berbicara dengan pedagang, mereka mengeluh karena ada pengamis justru mengganggu orang-orang yang mau beli. Maka sekarang kita tertibkan. Kami bersama Forkopimda ingin menertibkan supaya Gunung Jati ini nyaman bagi peziarah dan juga pedagang di sini,” tuturnya.

Imron memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kesultanan dan masyarakat sekitar. “Kami koordinasi dengan para sultan dan masyarakat. Dan kita lihat sekarang sudah tertib dibandingkan minggu kemarin. Dan kami akan terus koordinasi. Forkopimda kompak di sini,” tegas Imron.

Sementara Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar mengatakan penertiban ini melibatkan semua pihak dan didukung Forkopimda, termasuk persetujuan Keraton Kanoman. “Kita Forkopimda ini bukan ujug-ujug melakukan kegiatan di sini. Kita sudah melakukan beberapa kali rapat koordinasi, termasuk juga dengan sultan, khususnya pengelola dari Kesultanan Kanoman. Pihak sultan sangat mendukung dan mengapresiasi langkah dari Forkopimda,” ujarnya.

Eko juga kembali menegaskan bahwa pihaknya akan menempatkan personel gabungan setiap hari agar tidak ada lagi pengemis. Pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika masih ada pengemis.

Pihaknya tidak segan menangkap dan mempidanakan jika kedapatan ada yang melakukan memanfaatkan anak di bawah umur untuk mengemis. “Kita sedang laksanakan lidik. Saya sudah menurunkan personel dan juga koordinasi dengan Pak Dandim, Pak Kajari, kalau ada hal-hal yang memanfaatkan anak di bawah umur untuk mengemis, akan kita tangkap,” tandasnya. (den)

0 Komentar